Ariska dan Riyan Raih Hadiah Keliling Eropa dari Bupati PALI

Para nomine terbaik Lomba Menulis Esai II berfoto bersama Bupati PALI Ir H Heri Amalindo, MM usai penyerahan hadiah tropi dan uang pembinaan, Minggu (1/7). (FOTO: SS1/IST)

Pali, SumselSatu.com

Ariska, mahasiswa Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya, dan Riyan Sanjaya, siswa SMAN Sumsel, berhasil meraih hadiah utama kelililing Eropa pada Lomba Menulis Esai II dalam rangka Hari Jadi ke-5 Kabupaten PALI.

Ariska yang asal Desa Benuang Kecamatan Talang Ubi menangis haru saat Dewan Juri yang terdiri dari Linny Oktoviany, M.Pd., Haryani,S.T. dan Zulhanan, S.Ag membacakan hasil lomba pada acara Grand Final Lomba Menulis Esai II, Minggu (1/7/2018), di Hotel Nurthania, Pendopo, Kabupaten PALI.

Tulisan Ariska dengan judul Konsep One Village One Product untuk Membangun PALI menjadi Kabupaten Agropolitan yang Berwawasan Lingkungan, memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten PALI agar mendorong program satu desa satu satu produk unggulan. Program itu bisa melalui Perusahaan Daerah (Perusda) maupun dinas/badan terkait.

Sementara tulisan Riyan Sanjaya yang asal Penukal mengangkat fenomena belarian di kalangan remaja di wilayah PALI. Menurutnya perlu peran serta semua pihak agar fenomena menikah muda dengan cara belarian tidak semakin berkembang.

Ariska dan Riyan begitu senang mendapat hadiah utama keliling Eropa. Menurut Ariska yang sudah beberapa kali mengikuti lomba menulis, belum ada hadiah yang begitu besar seperti di Kabupaten PALI. Begitu juga Riyan yang mengaku sangat senang dan bangga dengan hadiah studitour itu.

“Tapi kalau boleh ditukar dengan beasiswa, saya pilih beasiswa, untuk saya kuliah nanti karena ekonomi orangtua sulit,” kata siswa yang naik kelas XII itu.

Bupati PALI Ir. H. Heri Amalindo, M.M. yang kemarin menutup kegiatan Grand Final Lomba Menulis Esai II sekaligus menyerahkan hadiah, mengatakan, hadiah keliling Eropa merupakan motivasi bagi generasi muda PALI untuk terus menggemari kegiatan literasi, baik kegiatan menulis maupun membaca.

“Ke-25 nomine yang masuk grandfinal semuanya sudah baik, tetapi dalam kompetisi ada yang terbaik. Yang belum berhasil, teruslah belajar dan berlatih. Lomba literasi ini akan berkelanjutan. Kalau anak-anak ada kemauan untuk belajar dan belajar, yakinlah akan berhasil,” ujar Bupati sembari menganalogikan orang yang belajar terus seperti halnya pisau yang selalu diasah.

Di kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan rasa bangganya dengan penampilan musikalisasi puisi dengan judul “Kota Kecilku” yang disajikan nomine lomba.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Sekolah Model Kabupaten PALI, Irwansyah,S.Pd. berterima kasih kepada Bupati PALI yang memercayakan forum sekolah model sebagai penyelenggara kegiatan lomba.

“Lomba Esai II ini lanjutan lomba esai sebelumnya yang bertepatan dengan dua tahun kepemimpinan Pak Bupati Heri Amalindo dan Wabup Ferdian Andreas Lacony,” ujarnya.

Sementara Ketua Dewan Juri, Linny Oktoviany menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan literasi di Kabupaten PALI. Menurutnya lomba literasi merupakan solusi atas fenomena rendahnya budaya baca dan tulis masyarakat.

Dengan melalui pantun, peneliti dari lembaga Balai Bahasa Provinsi Sumsel itu memuji langkah Bupati PALI Heri Amalindo. “Di atas meja terletak koran. Ada juga secangkir kopi. Pak  Bupati PALI memang menawan, Menggalakkan literasi tiada henti.”

Sebelumnya, saat Grandfinal Lomba Menulis Esai II yang berlangsung selama dua hari, dimulai Sabtu (30/6), para nomine mendapat pelatihan menulis esai dan jurnalistik dari dewan juri, serta pelatihan menulis sastra dari sastrawan, Anwar Putra Bayu.

Setelah itu, para nomine harus menyampaikan presentasi mengenai tulisan esai yang dibuat. Hampir mirip ujian komprehensif bagi seorang calon sarjana, para nomine juga harus menjawab pertanyaan dewan juri. Cara menyampaikan presentasi serta ketepatan menjawab pertanyaan turut mempengaruhi nilai peserta.

Ketua Panitia, Dewi Mardaleni mengatakan ada 91 peserta yang mengikuti lomba menulis dengan tema pilihan (1) Sudut Pandangku terhadap Perilaku Masyarakat PALI, (2) Konsep Pembangunan Lingkungan untuk PALI Cemerlang, dan (3) PALI Cemerlang, Kearifan Lokal Tak Hilang. Lomba esai terdiri dari dua kategori, kategori tingkat SMA dan kategori mahasiswa.

Para pemenang  mendapat hadiah uang pembinaan, tropi, dan piagam. Untuk tingkat SMA, Terbaik I diraih Riyan Sanjaya (SMA Sumsel), Terbaik II diraih Meisin Nely Erinda (SMAN 2 Unggulan), Terbaik III Pelid Sandi Prawata (SMAN 2 Unggulan).  Harapan I, II, dan III diraih Rinda Anggraini (SMAN 1 Tanah Abang), Nurul Rahmawati (SMA YKPP), dan Annisa Fitri (SMAN Sumsel).

Untuk kategori mahasiswa, Terbaik I diraih Ariska, Terbaik II diraih Wahyu Dwi Lestari (Universitas Pendidikan Indonesia), Terbaik III diraih Meli Asma Desti (Universitas Sriwijaya). Harapan I, II, dana III diraih Ananda Violline (Universitas Sriwijaya), Icha Sanjaya (Universitas Sriwijaya), dan Aria Sanjaya (Universitas Sriwijaya). #imi

1 COMMENT

  1. Tidak peduli berapa kalipun saya gagal. Namun yang lebih penting adalah cara bangkit dari kegagalan itu agar menjadi yang lebih baik lagi kedepannya. Karena kegagalan yang haqiqih adalah tidak mampu bangkit dari kegagalan.
    ..
    …*

    Meisin Nely Erinda

Leave a Reply to Meisin Nely Erinda Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here