​Hilang Konsentrasi Harus Dibayar Mahal

Logo Gojek Traveloka

Palembang, SumselSatu.com
Publik Sumatera Selatan (Sumsel) sempat memiliki asa positif setelah Sriwijaya FC (SFC) memimpin 2-0 melalui gol Hilton Moreira 12 dan Alberto Goncalves pada menit 48. Namun sayang, rentetan negatif belum berakhir setelah PSM Makassar berhasil mencetak empat gol balasan dan memaksa laga berakhir dengan kemenangan Juku Eja dengan skor 4-3.

Pada laga yang dihelat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (17/9/2017) malam, tiga gol SFC dicetak melalui tendangan jarak jauh Hilton Moreira menit ke-12, Alberto Goncalves menit ke-48, dan tendangan bebas Tijani Belaid menit ke-62. Namun tim tamu berhasil mencetak empat gol melalui Ferdinand Sinaga (menit ke-59 dan 71), Jan Pluim menit ke-62, dan Steven Renald menit ke-73.

Seusai pertandingan, Pelatih SFC Hartono Ruslan mengungkapkan, menurunnya konsentrasi pemain menjadi penyebab kekalahan di kandang sendiri. Namun demikian, Hartono tetap merasa anak asuhnya sudah bermain bagus melawan PSM.

“Inilah sepakbola. Mereka bermain bagus tetapi hasil akhir kembali tidak menaungi kami. Ada momen di mana pemain kehilangan konsentrasi dan harus dibayar mahal,” ujar Hartono.

Hartono juga menilai ada peningkatan kualitas permainan yang ditunjukkan pemain SFC sepanjang pertandingan. Hal itu pula yang membuat ia memiliki keyakinan bisa mengembalikan tim ke jalur positif.

“Kami tetap yakin bisa memberikan yang terbaik, bangkit dari situasi ini. Hadirnya Kayamba juga sudah membantu, tetapi sekali lagi kami harus bekerja lebih keras lagi,” tukasnya.

Pada laga ini, Hartono mencoba bereksperimen dengan memainkan Bio Paulin dan Fakdawer di posisi senterbek, dan mengeser Yanto Basna menjadi bek kanan, ternyata belum bisa membuat pertahanan lebih kokoh.

Meski di awal babak pertama cukup meyakinkan, di babak kedua lini belakang menunjukkan inkonsistensinya.

“Basna dulu memang pemain wing bek, jadi bukan hal baru baginya. Saya akui perubahan masih belum maksimal, tapi itu terbilang wajar. Itu karena memang pemain belakang ini baru bergabung. Tapi kita yakin ke depan bakal bagus,” pungkasnya.

Winger SFC Nur Iskandar menyampaikan permohonan maafnya atas hasil ini. Dia bersama rekan-rekannya sudah berusah maksimal.

“Kami semua cukup sedih dengan hasil ini, kita sudah bekerja maksimal,” katanya.

Nur juga menyebut melawan PSM Makassar, dia memang lebih menyerang. Sang asisten Keith Kayamba Gumbs meminta dia fokus menyerang ketimbang membantu pertahanan. Hal itu yang membuat dia tampak lebih sering kelihatan saat Laskar Wong Kito coba mencetak gol. Dia coba melayani Beto sebagai targetman.

“Tapi kita kalah, kalau suporter kecewa itu normal, bisa saya maklumi, kami minta maaf atas kekalahan ini,” ujarnya.

Sementara Pelatih PSM Robert Alberts mengungkapkan kiatnya bisa membawa skuadnya membalikkan keadaan.

“Saya mengajak pemain berdiskusi di kamar ganti saat jeda babak pertama. Saya bilang ke pemain, apa yang kalian tampilkan tadi bukan permainan ala PSM,” ujar Robert.

Robert pun meminta pemain agar tampil menyerang secara frontal untuk memaksa lini belakang Sriwijaya membuat kesalahan.

“Saya juga memasukkan Zulham Zamrun untuk membuat serangan PSM lebih variatif,” kata Robert.

Robert menilai penampilan Pavel Purishkin, striker anyar PSM, tidak sesuai yang diinginkannya. Pavel, lanjut Robert, tidak mampu mengangkat penampilan tim.

“Saya pun memberi kesempatan buat Zulham untuk tunjukkan kemampuannya terbaiknya. Apalagi, dia sudah berusaha keras dalam latihan untuk mendapatkan tempat dalam tim,” tambah dia.

Robert pun mengapresiasi respons positif yang diperlihatkan Hamka Hamzah dan kawan-kawan di babak kedua.

“Tidak mudah mendapatkan kemenangan saat tertinggal dua gol lebih dulu di kandang lawan. Namun, PSM sudah membuktikan kualitasnya dengan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan. Ini partai yang sangat fantastis,” pungkas Robert. #Ari

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here