100 Hari Kerja, Mahasiswa Desak Gubernur Herman Deru Realisasikan Janji Kampanye

AKSI ---- Para mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi BEM PTAIS yang menggelar aksi sedang mendengarkan tanggapan dari Asisten I Pemprov Sumsel Ahmad Najib. (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, Sumsel Satu.com

Memasuki 100 hari masa kerja, Gubernur Sumsel H Herman Deru didesak segera merealisasikan program kerja yang dijanjikan saat kampanye.

Desakan ini disampaikan puluhan mahasiswa dari Forum Komunikasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIS) Sumsel lewat aksi di Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (8/1/2019).

Korak BEM PTAIS, Samsul Bahri mengatakan, pasca dilantiknya Gubernur Sumsel dan Wakil Gubernur Sumsel pada 1 Oktober 2018, hari ini memasuki 100 hari masa kerja untuk merealisasikan janji kampanye dan program kerja bagi masyarakat Sumsel.

Adapun program unggulan yang dijanjikan Herman Deru dan Mawardi Yahya (HDMY) adalah percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur akses jalan di wilayah Provinsi Sumsel serta  memperbaiki jalan yang rusak di pelosok daerah. Kemudian, pembenahan program sekolah dan berobat gratis.

“Program selanjutnya adalah pembinaan kehidupan religius, membangun rumah tahfidz, memberikan insentif guru ngaji, dan sebagainya,” ujar Samsul.

Samsul menambahkan, program unggulan pasangan HDMY lainnya adalah Program Desa Luhur Mandiri melalui penempatan 10.000 sarjana pendamping desa untuk membangkitkan perekonomian dan keagamaan.

“Membenahi pasar hilirisasi produk perkebunan dan pertanian. Kemudian, pengentasan kemiskinan melalui bantuan modal dan bedah rumah,” ucapnya.

Selanjutnya, pembangunan taman baca dan perluasan konektivitas wifi serta pembenahan transportasi publik.

Menyikapi janji politik Herman Deru dan Mawardi Yahya, lanjut Samsul, Forum Komunikasi BEM PTAIS mendesak Gubernur Herman Deru untuk segera merelisasikan seluruh janji kampanye kepada masyarakat Sumsel.

“Secepatnya melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur jalan yang selama ini sangat diresahkan masyarakat Sumsel,” tegasnya.

Samsul menambahkan, pihaknya juga mendesak Gubernur Sumsel segera merealisasikan program pembinaan religius, pembangunan rumah tahfidz, memperhatikan insentif guru ngaji, dan mewujudkan Program Desa Luhur Mandiri dalam bangkitnya ekonomi dan keagamaan.

“Menjadikan Sumsel lumbung pangan, memperhatikan harga karet yang saat ini belum stabil, serta terwujudnya program hilirisasi produk perkebunan dan pertanian,” papar Samsul.

“Kami juga mendesak Gubernur menurunkan angka kemiskinan, yang saat ini masih 12,80 persen,  serta merealisasikan pembangunan taman baca dan perluasan koneksi jaringan dan wifi yang saat ini belum merata dirasakan masyarakat Sumsel. Terakhir, perluasan aliran listrik yang belum rata pembangunannya sehingga masyarakat Sumsel belum merasakan seutuhnya,” imbuh Samsul.

Aksi demo tersebut ditanggapi Asisten I Pemprov Sumsel Ahmad Najib. Dia berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa tersebut kepada Gubernur Herman Deru.

“Aspirasi ini akan kami sampaikan ke Gubernur,  karena ini menyangkut program yang dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya.  #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here