Dapodik Sekolah Banyak Tidak Sinkron

Suasana sosialisasi dapodik di aula Disdik kota Palembang yang dihadiri Kepala SD/SMP serta operator sekolah Kota Palembang, Rabu (20/2/2018)

Palembang, SumselSatu.com

Untuk menghindari ketidaksinkronan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun 2018, Dinas Pendidikan Kota Palembang menggelar pelatihan pengisian Dapodik yang dihadiri ratusan Kepala SD dan SMP Negeri dan Swasta di aula Dinas Pendidikan (Disdik) kota Palembang, Selasa (20/2/2018).

Pasalnya ketidaksinkronan dalam pengisian Dapodik, berdampak pada sekolah tidak lagi menerima bantuan dari pusat.

Kabid PGTK Disdik Palembang Sutriana melalui Kasi PGTK SMP Haris Basid mengatakan, setiap tahun dapodik mengalami perubahan data versi. Oleh sebab itu pelatihan ini bertujuan untuk menjadikan DapodikĀ  sinkron.

“Kami sengaja mengundang ratusan Kepala SD dan SMP Palembang beserta operator, untuk mengikuti pelatihan Dapodik. Pelatihan ini dilakukan pada 20 sampai 22 Februari mendatang,” ujarnya.

Haris mengungkapkan, Disdik kota Pelembang mencatat masih banyak laporan sekolah yang kurang sinkron. Setelah diteliti, operator sekolah tidak lengkap dan tidak mengupdate kembali data yang ada di sekolahnya.

“Kita sudah meminta sekolah untuk selalu mengupdate dan melaporkan dapodik ke sistem online, tapi masih ada sekolah kurang memahami,” ucapnya.

Haris menambahkan, sanksi bagi sekolah yang tidak valid mengisi Dapodik tidak ada. Namun bisa berdampak pada tidak lagi menerima bantuan.

“Sebagai contoh, sekolah yang ingin mengusulkan bangunan, tentu saja spesifikasi dan jumlah fisik bangunan harus valid. Tapi setelah dicek antara di data pusat, fisik bangunan tidak sesuai dengan data yang ada di sekolah. Dampaknya mereka tidak dapat menerima bantuan dari pihak Pusat, baik itu bantuan bangunan kelas ataupun bantuan mobiler (alat-alat selolah),” tegasnya.

Haris menuturkan, berdasarkan arahan pusat pelatihan dapodik harus disosialisasikan. Tujuannya agar Pemerintah pusat bisa lebih baik dalam memberikan bantuan.

Pasalnya, selama ini terjadi kesalaha operator sekolah yang tidak mengupdate data terbaru, sehingga pusat kesulitan dalam memberikan bantuan.

“Harapan kita Kepala SD dan SMP selalu mengingatkan kepada operator untuk selalu mengupdate Dapodik. Jika data sudah sesuai maka sekolah tidak kesulitan dalam menerima bantuan bangunan, mobiler dan lainnya,” pungkasnya. #ntiĀ 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here