Palembang, SumselSatu.com
Minimnya keberadaan mobil pemadam kebakaran setiap Kabupaten/Kota di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadikan Satpol PP Provinsi Sumsel melakukan rapat kordinasi dalam rangka mengurangi daerah rawan kebakaran dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU).
Menurut Syamuddin, selaku Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP Prov Sumsel, mengatakan jika untuk seluruh kabupaten/kota di Sumsel, hanya kota Palembang yang memiliki sarana dan prasarana lengkap dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran.
“Palembang dari data ada 15 unit dan sudah cukup, tapi kabupaten lain terbatas,” ujar Syamuddin, Senin (5/2/2018).
Untuk daerah lain, lanjut Syamuddin, masih sangat minim sarana dan prasarasanya. Seperti Lubuk Linggau ada empat kendaraan Damkar dan duanya masih perbaikan, sedangkan Musi Rawas hanya ada dua Damkar.
“Baiknya satu kecamatan ada satu pos, SDM, kendaraan dan sarana, sebab di daerah, jarak antar perbatasan daerah (sangat) jauh,” jelasnya.
Jadi, demi untuk menyeimbangkan itu, MoU tersebut dilakukan sebagai bentuk sinergi antar kabupaten kota yang berbatasan sehingga penanganan bahaya kebakaran bisa dilakukan bersama-sama.
“Karena jarak antar kabupaten telalu jauh, makanya perlu penanganan bersama,” kata Syamuddin.
Lanjut dia mencotohkan, kota Palembang sering membantu kabupaten Ogan Ilir untuk pemadaman Karhutla kemarin. Dana, sarpra, personil semuanya asal Palembang.
Sedangan Kabupaten Muaraenim paling banyak berbatasan dengan kabupaten lain, jadi harus bisa menjalin kerja sama menangani kebakaran.
Dengan adanya payung hukum tersebut, Kabupten lain yang berbatasan dan terdekat dapat membantu, jika terjadi kebakaran menggunakan anggaran yang ada di kabupaten kota tersebut.
“Tahun ini akan dijalankan. Yang sudah jalan di antaranya Palembang, Banyuasin, Muba, dan Muaraenim dan OI. Dengan adanya MoU, APBD yang digunakan akan lebih jelas, mekanisme kerjasamanya seperti apa dan juga terkait personil yang digunakan,” tutupnya. #ard
