Palembang, SumselSatu.com
Sejumlah pedagang di pasar tradisional Sekip Palembang, mengeluhkan sewa lapak dagang yang diduga tidak mengikuti standar sewa yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemko) Palembang.
Keluhan itu disampaikan para pedagang kepada Wakil Walikota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda, saat melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Sekip Palembang.
“Bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) kami tidak menemukan zat berbahaya pada produk makanan, malahan menemukan kejanggalan sewa lapak dagangan,” ujar Fitrianti.
Kejanggalan tersebut karena adanya perbedaan harga sewa lapak pedagang yang cukup mencolok. Satu pedagang dengan pedagang lain harga sewa lapaknya tidak sama.
“Ini ada apa? ada yang Rp4 juta hingga Rp5 juta, harga sewa tidak seragam. Padahal tempat sama dan ukuran lapak juga sama, tapi harga sewa berbeda. Dirut PD Pasar saya minta untuk turun periksa secara benar, ingat jangan ada permainan,” tegasnya.
Fitri juga menanyakan status sewa lapak telah berpindah tangan atau tidak. Kalau sudah ada pihak lain yang bermain harus cepat ambil langkah tegas.
“Ini baru satu pasar, tidak menutup kemungkinan hal yang sama terjadi di pasar tradisional lainnya. Nanti akan saya panggil Dirut PD Pasar,” tegasnya.
Sementara Kepala Pasar Sekip Ridwan Ambri terlihat kalang kabut akan temuan Wawako Palembang tersebut.
“Kami sudah lakukan pengecekan, setelah ditanya ternyata lapak tersebut sudah disewakan kepada saudara atau keluarga mereka,” katanya.
Meski mengetahui itu, penggelola Pasar Sekip terkesan tutup mata.
“Kami tidak tau modus mereka seperti itu, karena mereka pindah tangan tanpa adanya sepengetahuan dari pihak PD Pasar. Bahkan ada pedagang memiliki 4 hingga 5 lapak,” katanya.
Dia mengatakan, ada 400 kios yang disewakan, namun hanya 200 kios yang aktif ditempati pedagang. #fly
