Pegadaian Siap Bantu Warga Palembang Mengubah Sampah Jadi Emas

BANK SAMPAH ---- Peresmian Bank Sampah Sakura di Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang Alang Lebar, Palembang, Senin (3/12/2018). (FOTO: SS1/YANTI).

Palembang, SumselSatu.com

PT Pegadaian (persero) kini siap membantu masyarakat Palembang, khususnya warga Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang Alang Lebar, Palembang untuk mendapatkan emas dari sampah-sampah.

Kesiapan ini setelah pihak Pegadaian meresmikan bank sampah dalam program ‘The Gade Clean & Gold’ yang berada di Kelurahan Talang Kelapa, Palembang, Senin (3/12/2018). Program ini telah hadir di enam kota di Indonesia yakni Pekanbaru, Bekasi, Banjarmasin, Makassar, dan kini di Palembang.

“Kehadiran The Gade Clean & Gold telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat di Bekasi, Pekanbaru, dan Banjarmasin. Sekarang, giliran masyarakat Palembang yang kami libatkan dalam program bersih-bersih ini, khususnya pada bersih-bersih lingkungan, sehingga dapat mengubah sampah menjadi emas,” kata Pemimpin Wilayah PT Pegadaian (persero) Palembang, Mufri Yandi.

Mufri menjelaskan, The Gade Clean & Gold adalah program Pegadaian yang mengajak seluruh masyarakat untuk mengetahui cara yang baik dan benar dalam memilah sampah. Warga akan diberi bimbingan dalam mengolah sampah menjadi tabungan emas dari Pegadaian.

Cara tersebut dinilai dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga di Kelurahan Talang Kelapa dan sebagai upaya penghidupan warga sekitar dari pemanfaatan kembali sampah.

“Nanti masyarakat Kelurahan Talang Kelapa melihat, tim dari Pegadaian membentuk rumah pengelolaan sampah di pool. Kemudian, masyarakat akan diajarkan mengolah sampah untuk dipilah mana sampah organik dan non-organik. Lalu, sampah disetor, ditimbang, diproses, dan diolah. Selanjutnya tahap terakhir, yaitu hasil pengolahan dapat ditukar dengan tabungan emas,” ujarnya.

Peresmian The Gade Clean And Gold ini dilakukan di ‘Bank Sampah Sakura, di Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang Alang Lebar.

Pada kesempatan ini, Pegadaian juga memberikan bantuan operasional untuk membangun bank sampah, yaitu 1 unit mesin ayakan, 1 unit mesin press, dan 1 unit motor bak sampah.

Tidak hanya bantuan operasional bank sampah, Pegadaian juga membuat sebuah taman The Gade Clean & Gold di sekitar wilayah bank sampah. Kemudian, melakukan pengecoran jalan sekitar bank sampah, pembuatan gapura, dan pembuatan hangar bank sampah.

“Pegadaian juga memberikan bantuan lain yang diberikan secara simbolis, yaitu bantuan material untuk Mushalla Fisabililah Talang Kelapa sebesar Rp 70 juta, bantuan perlengkapan sarana ibadah masjid Al-Mukmin Lebak Jaya Pusri Rp 25 juta, bantuan perlengkapan sarana ibadah masjid Al-Karim Sukabangun Rp 40 juta, bantuan perlengkapan sarana TPA Nurul Jamik Suro Rp 20 juta, dan perlengkapan ibadah gereja HKPB Sukamaju Kenten Resort Anugrah Rp 20 juta,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Asisten lll Walikota Palembang Bidang Administrasi Umum, Agus Kelana mengungkapan apresiasinya terhadap program The Gade Clean & Gold yang dicanangkan oleh Pegadaian. Menurut dia, program tersebut dapat membantu meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar Kelurahan Talang Kelapa.

“Saya sangat apresiasi untuk The Gade Clean & Gold ini. Saya berharap agar program ini tidak hanya dapat membantu seluruh masyarakat di Kelurahan Talang Kelapa, tapi juga membantu seluruh masyarakat di Indonesia,” katanya.

Agus Kelana mengatakan, sampah adalah masalah klasik di dunia termasuk Indonesia dan Palembang.  Palembang sudah 11 kali mendapatkan piala Adipura.  “Tapi kita lihat lingkungan kita, di sungai masih banyak sampah terutama sampah plastik,” katanya.

Agus menjelaskan, Walikota Palembang sudah menggerakkan program bersih lingkungan dengan menggerakkan semangat gotong rotong. Setiap ari Minggu seluruh aparat Pemkot Palembang gotong royong.

“Sungai-sungai banyak yang kotor. Bahkan, anak sungai kita ditimbun kontraktor. Masalah lingkungan seluruh elemen masyarakat harus bergerak, TNI, Polri, BUMN bergerak. Sia-sia kalau masyarakat tidak mau menjaga lingkungan. Pak Walikota langsung bergerak ke sungai,” bebernya.

Agus mengungkapkan, sampah yang ada di Kota Palembang 800 ton sehari. Sehingga sebulan sampah di Palembang mencapai 24 ribu ton sampah.

“Pegadaian mengajak masyarakat sadar bagaimana mengelola sampah. Pegadaian telah membantu memberikan alat pengelolaan sampah. Kita mendorong BUMN dan BUMD agar CSR-nya bisa diberikan untuk pengelolaan sampah. Saya tau, pegadaian dengan inovasinya yang luar biasa.   Mudah-mudahan bantuan Pegadaian ini mendorong masyarakat sadar untuk mengumpulkan sampah. Karena Pegadaian memiliki program sampah bisa menjadi emas. Sampah bisa ditabungkan menjadi uang untuk ditukar dengan emas,” bebernya.

Agus berharap, dengan adanya bantuan ini, sampah susah ditemui karena sampah bisa jadi uang.  Selama ini,  sampah dianggap tidak berarti.  “Mudah-mudahan masyarakat kita mengikuti program Pegadaian ini, sesuai visi dan misi Bapak Walikota Palembang agar masyarakat bisa sejahtera,” pungkasnya.  #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here