Pemko Akan Buat Kolam Retensi di Jalan Kolonel H Barlian

FLOATING MARKET BANDUNG-----Floating market atau pasar terapung di Lembang, Bandung, Jawa Barat ini dapat dijadikan contoh bagi Pemko Palembang untuk membangun kolam retensi dengan baik dan memiliki dampak ekonomi. (Foto Djajanto Setiawan, diambil dari easytourbandung.com)

Palembang, SumselSatu.com

Pemerintah Kota (Pemko) Palembang berencana akan membuat kolam retensi di Jalan Kolonel H Barlian, Palembang, tepat di seberang kawasan Hutan Wisata Punti Kayu. Hal itu akan dilakukan guna mengatasi banjir yang kerap terjadi.Diharapkan, dengan adanya kolam retensi nanti, air tidak akan mengenangi ruas Jalan Kolonel H Barlian.

“Nanti akan dibangun kolam retensi yang akan dibangun PSDA Provinsi. Mudah-mudahan kalau selesai, genangan air di jalan provinsi dan negara cepat teratasi,” kata Walikota Palembang Harnojoyo pada acara rapat koordinasi (Rakor) di Rumah Dinas Walikota Palembang, Rabu (17/10/2018).

Rakor dengan sejumlah instansi itu membahas permasalahan banjir di Palembang.

Sebelumnya Harnojoyo menyampaikan, banjir yang paling parah di Jalan Jenderal Sudirman, kawasan Masjid Agung, Jalan Kapten A Rivai,  Simpang Polda,  Jalan Kolonel Barlian.

Kata Harnoyo, setelah rakor, tim penanganan banjir mulai bekerja. Dia mengatakan, gorong-gorong atau box culvert yang rusak akan diperbaiki.

“Tim ini akan cepat bergerak, sehingga pada saat hujan, genangan air cepat normal kembali,” kata Walikota.

Soal banjir akibat pembangunan lintasan light rail transit (LRT) atau transit kereta api ringan di beberapa jalan protokol, Harnojoyo mengatakan, dalam rakor, pihak Waskita Karya menyampaikan telah memasang 35 gorong-gorong.

Walikota juga berjanji akan memotong kabel-kabel yang dipasang di saluran drainase.

Bila perlu dipotong. Jangan seenaknya memasang kabel. RAP-nya sudah ada. Tidak boleh pasang kabel di dalam saluran drainase,” tandas Harnojoyo.

Walikota mengatakan, Sungai Sekanak dan Sungai Bendung yang tidak bisa menampung debit air akan dinormalisasi. “Sungai lainnya juga kami normalisasi,” tambahnya.

Perwakilan dari Waskita Karya, Bambang mengatakan, pihaknya telah mengecek titik genangan air di sekitar LRT. Di trotoar di sekitar Stasiun LRT nanti di setiap 20 meter akan dibuat resapan air dan mainhole (lobang utama).

“Yang terdampak dari LRT kami siap melakukan perbaikan.  Pembangunan LRT ini terlalu cepat, kami menguber waktu untuk cepat pembangunannya,” kata Bambang. #nti

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here