Pemkot Ubah Lorong Basah Menjadi ‘Night Culinary’

Walikota Harnojoyo saat meninjau lapak pedagang yang berpartisipasi dalam program Lorong Basah Night Culinary, Sabtu (10/2/2018) malam.

Palembang, SumselSatu.com

Upaya menjadikan dan membangkitkan nilai sejarah yang pernah ada pada tempo dulu, Pemerintah kota Palembang (Pemkot) melalui Dinas Pariwisata dan beberapa OPD terkait, secara perlahan dan pasti, menghadirkan pusat destinasi wisata dan hiburan bersejarah yang ada dikota Palembang.

Kali ini lorong basah night culinary yang disulap seperti mal jalan.

Suasana kilauan lampu pijar dan lampion menjadikan night culinary di Lorong Basah menambah kesan romantis dan indah.

Walikota Palembang H Harnojoyo, mengatakan, bahwa potensi wisata yang ada di kota sejarah ini masih menyimpan banyak mutiara yang indah untuk digali lagi.

Seperti yang sudah pihaknya lakukan berupa peremajaan dan fungsinya yaitu sungai Sekanak, foto 3 Dimensi di Alang-Alang Lebar, Kampung Mural dan beberapa destinasi wisata lainnya yang kembali dihidupkan.

“Ide ini muncul ketika saya melihat kondisi lorong yang sempit, sedangkan pembeli harus nyaman. Kita ketahui pasar merupakan tempat untuk kita melepas rasa penat, guna membangkitkan rasa senang.

Walikota Harnojoyo saat memberikan kata sambutan.

Memang masih banyak kekurangan seperti lampu dan penataannya yang sedikit lagi harus dikonsep. Namun ini harus perlahan-lahan kita ubah. Untuk itu pajaknya nanti kita upayakan gratis dulu khusus pajak reklamenya”, jelas Harnojoyo, Sabtu (10/2/2018) malam usai me-lauching program Night Culinary lorong basah.

Lanjutnya, selain lorong basah ini, dia mengajurkan ada beberapa lorong A sampai D yang ada di lorong ini untuk dilakukan perbaikan. “Kita harus ketahui kota kita ini bisa indah karena adanya upaya dari diri kita untuk bersih-bersih. Maka dari itu, Ayo Peduli untuk hidup bersih dari diri kita sendiri,” ajak Harno.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Isnaini Madani mengatakan, jika ide bersumber dari Bapak Walikota H Harnojoyo sendiri untuk mewujudkannya. Memang masih banyak sekali kekurangan di sana-sini di lorong basah.

“Kita membuat peraturan kepada pedagang untuk  tidak mencuci piring, maka dari itu alat makan yang digunakan sifatnya sudah dipakai langsung dibuang. Ditambah lagi kami akan meminta bantu lagi kepada pihak PDAM,” beber Isnaini.

Sedangkan, lanjutnya, untuk jam bukanya mulai dari 6 sore sampai jam 2 malam.

Lanjutnya, padagang yang disetujui oleh pihaknya, ada 54 pedagang dari 207 orang yang diseleksi. Selain menghidangkan makanan khas kota Palembang, program wisata kuliner malam ini juga akan menghadirkan Pasar Duren. Mengapa demikian, sebutnya lagi, karena duren asal daerah Palembang sering dijual di kota-kota lain.

“Kami juga menghimbau kepada pemilik toko, ke depan nanti kami mengharap tokonya juga bisa dibuka di malam hari untuk transaksi jual beli. Kami menghimbau toko-toko yang ada, harus menghidupkan lampu agar malam di lorong basah ini meriah. Besok kami juga harapkan Tugu Belida bisa diresmikan oleh Bapak Walikota,” tutupnya. #yud

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here