Palembang, SumselSatu.com
Karena Komite Sekolah tidak diperkenankan lagi memungut uang sumbangan kepada orangtua siswa, air conditioner (AC) atau pendingin ruangan di ruang kelas SMP Negeri 9 Palembang, tidak dinyalakan. Akibat, sejumlah siswa mengeluh kepanasan.
Menindaklanjuti keluhan tersebut, Inspektorat Kota Palembang, Senin (22/7/2019), meninjau kondisi kelas di SMP Negeri 9 Palembang.
“Mereka (Inspektorat Palembang-red) melihat memang kondisi ruang kelas di sini ada AC, tapi kami matikan karena komite tidak boleh lagi mengambil uang sumbangan kepada siswa,” ujar Kepala SMP Negeri 9 Palembang Hj Hastia, SPd, MSi, saat diwawancarai wartawan di ruang kerjanya.
Inspektorat meminta agar AC dinyalakan kembali.
“Untuk biaya listriknya nanti pihak Inspektorat akan berkoordinasi dengan Diknas Palembang untuk mencari solusinya,” kata Hastia.
Hastia mengatakan, yang penting saat ini siswa nyaman karena AC telah hidup kembali. Saat AC dimatikan, ada siswa yang mimisan karena kepanasan.
“Pihak pemkot kan baca di media terkait keluhan siswa yang kepanasan karena AC dimatikan. Akhirnya Inspektorat Palembang yang langsung turun ke sini melihat keadaan di sini,” kata Hastia.
Hastia menyatakan, pihaknya tetap berkomitmen untuk tidak meminta sumbangan kepada orangtua siswa.
“Alasan Pemko Palembang melarang sumbangan dengan tujuan baik, agar tidak memberatkan orangtua siswa. Intinya SMP Negeri 9 tetap mendukung program Pemko Palembang, karena di sini tidak ada sumbangan,” katanya.
Dia menyampaikan, tercatat 1043 siswa-siswi yang bersekolah di SMP Negeri 9 Palembang. Mereka terbagi di 33 ruang kelas ber-AC. Selain itu, tiga ruangan laboratorium komputer, satu laboratorium IPA, perpustakaan, ruang bimbingan konseling dan UKS, yang semuanya menggunakan AC.
Hastia juga menyampaikan, berbagai prestasi telah berhasil diraih SMP Negeri 9 Palembang, diantaranya masuk 10 besar Sekolah Sehat Terbersih se-Indonesia.
“Kalau prestasi sekolah di tingkat Kota Palembang kami sudah banyak,” tambahnya. #nti
