Palembang, SumselSatu.com
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang mengakui separuh dari total sekolah mengalami kerusakan, terutama sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
“Setengahnya atau sekitar 50 persen sekolah rusak baik SD dan SMP,” ujar Kepala Disdik Kota Palembang Anshori, Selasa (26/4/2024).
Kondisi ini sangat disayangkan karena waktu belajar siswa banyak dihabiskan di gedung sekolah bersama guru, namun mirisnya kondisinya tidak nyaman.
Anshori mengakui salahsatu kendala dalam perbaikan sekolah ini yakni terbatasnya anggaran. Padahal, prioritas anggaran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) setidaknya 20 persen untuk pendidikan selain untuk kesehatan.
“Total sekolah negeri di Palembang untuk SD ada 249 dan 61 SMP dan setiap tahun selalu ada perbaikan sekolah. Setahun itu banyak yang diperbaiki, sampai puluhan, untuk data angka pasti saya tidak hafal,” katanya.
Sekolah rusak berada di kawasan pinggiran seperti Kertapati, Gandus, Pulokerto. Dia meminta setiap sekolah aktif mengajukan permohonan perbaikan.
“Ada perencanaan dan survey, pihak sekolah mengisi form dan diusulkan ke pusat,” katanya.
Dia mengkalim perbaikan sekolah mesti menunggu dana dari dua mata anggaran, yakni Dana Anggaran Umum (DAU) dan Dana Anggaran Khusus (DAK).
“Kita memang kesulitan dari anggaran, dana ini harus dibagi-bagi peruntukannya. Terutama dana DAK, kami hanya mengusulkan, nantinya dana keluar ditentukan sesuai form yang diisi by name by address,” katanya. #ari