
Palembang, SumselSatu.com
Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel menyiapkan satuan tugas (satgas) dalam mengantisipasi masalah dalam Pemilu 2019. Bahkan untuk mengamankan pesta demokrasi tahun depan, Polda Sumsel menerjunkan 7.000 personel.
Karo Ops Polda Sumsel, Kombes Pol Bambang Suminto, SH, MH mengatakan, ada tujuh skema satgas yang disiapkan, mulai dari lapisan paling bawah berupa Satgas 1 yaitu Preventif dan Binmas, Satgas 2 Sabhara, Satgas 3 Lantas, Satgas 4 Penindakan, Satgas 5 Gakum, Satgas 6 Pengawalan Capres yang saat ini hanya berada di Polda, dan Satgas 7 Personel Bantuan yang disiapkan apabila ada situasi khusus terjadi.
“Semua lini bergerak untuk mengamankan jalannya Pemilu 2019 di Sumsel,” ujar Bambang saat menjadi narasumber dalam Focus Group Discusion (FGD) dengan tema ‘Menciptakan Pemilu Aman, Damai, dan Sejuk’ di Hotel Airish Jalan Sukabangun 1, Senin (10/12/2018).
Dijelaskan Bambang, Polda Sumsel menyiapkan sekitar 7.000 personel untuk pengamanan Pemilu 2019. Dari jumlah itu, sepertiganya dikerahkan untuk pengamanan pada tahap masa kampanye.
“Kekuatan penuh baru kita kerahkan di hari H pelaksanaan pemilu. Pengalaman pengamanan pada saat Pilkada 2018 kemarin menjadi pengalaman untuk Pemilu 2019. Sinergitas antara kita dan TNI, penyelenggara pemilu, pemerintah daerah, dan parpol akan menyukseskan pemilu tahun 2019 yang akan datang,” tegasnya.
Sementara Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel Kelly Mariana mengatakan, kotak suara Pemilu 2019 dipastikan akan lebih baik daripada kotak lama yang terbuat dari almunium. Pergantian kotak suara ini sesuai amanat Undang-undang Pemilu yang baru itu, Pasal 341 ayat 1 huruf A tentang pemakaian kotak suara yang transparan.
“Kotak suara ada plastik transparan yang bisa melihat isi di dalam kotak tersebut. Bagian transparan dihasilkan dari plastik mika di bagian depan. Mika transparan untuk dapat dilihat, bahwa suratnya masuk di kotak yang bersangkutan,” bebernya.
Kelly menjelaskan, pemilihan bahan kardus untuk kotak suara itu dilakukan menimbang dari sisi harga dan efisiensi waktu, dari sisi harga lebih murah dibandingkan almunium dan tidak perlu ruangan besar untuk menyimpan kotak suara atau perawatan.
Asiten Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel Ahmad Fajri Hidayat menuturkan, KPU dan Bawaslu Sumsel saat ini intens membangun sinergi dalam rangka mensukseskan pemilu.
“Salah satu prasyarat penting dalam keberhasilan pemilu adalah meminimalisir masalah seperti kasus daftar pemilih tetap (DPT) di Sumsel yang hasil perbaikan di 14 November di tingkat kabupaten dan kota, dan 15 Desember ini perbaikan di tingkat provinsi. Kami ingin Pemilu 2019 di Sumsel ini bisa berjalan dengan baik tentu saja ini menjadi tanggung jawab semua pihak,” pungkasnya. #nti