Debat Ketiga, Herman Deru-Eddy Santana Saling Serang Soal Pemukiman Kumuh

Calon Gubernur Sumatera Selatan nomor urut 2 Eddy Santana Putra dan Calon Wakil Gubernur Sumsel Riezky Aprilia. (FOTO: CNN INDONESIA).

Palembang, SumselSatu.com

Calon Gubernur Sumaetra Selatan (Sumsel) nomor urut 1 Herman Deru saling sanggah dengan Cagub nomor urut 2, Eddy Santana soal pemukiman kumuh. Saling sanggah itu terjadi dalam debat ketiga Pemilulada Sumsel 2024, Kamis (21/11/2024) malam.

Herman Deru yang merupakan calon petahana itu mulanya menjelaskan langkah-langkahnya mengatasi persoalan itu jika terpilih di Pilgub 2024. Ia menjelaskan akan memetakan dulu penyebab kawasan kumuh itu. Jika dirasa karena tak higienis, maka mengatasi dengan sanitasinya.

Namun, jika kumuh karena terlalu padat penduduk, maka ia akan mengambil tindakan lewat relokasi ke tempat tinggal yang lebih layak.

“Kita butuh penetapan dulu wilayahnya. Wilayah kumuh itu yang punya kewenangan menetapkan di kabupaten atau kota adalah bupati. Baru nanti diintegrasikan dengan kewenangan provinsi,” kata Deru.

Merespons itu, Eddy Santana merasa jawaban Herman tidak konkret. Ia pun meminta Deru untuk menjabarkan langkahnya lebih mendalam. Ia juga menyinggung masih tingginya angka pemukiman kumuh yang ada di Kota Palembang.

“Contohnya saja di Palembang yang masih banyak, jangan mencontohkan yang lalu itu. Kalau contoh saya juga Walikota Palembang ada 200 rumah saya bangun di pinggiran Sungai Musi untuk menghilangkan kekumuhan,” kata Eddy.

Merespons omongan Eddy, Herman pun menyentil balik dengan mengatakan angka pemukiman kumuh di Palembang itu sebagai masalah yang tak mampu Eddy selesaikan selama ia menjabat sebagai Walikota Palembang periode 2003-2013 lalu.

“Pak Eddy menyampaikan bahwa ada sisa di Palembang, itu mungkin sisa-sisa Pak Eddy dulu jadi yang belum terselesaikan, yang masih ada kekumuhan,” ucap Deru.

Sentil Kawasan JSC

Selain itu, Eddy Santana Putra menyentil pengelolaan buruk Jakabaring Sport City (JSC) oleh pemerintah daerah.

“Jakabaring Sport City saat ini kondisinya parah dan tak terawat karena tidak dikelola secara profesional,” kata Eddy di debat.

Eddy mengatakan, hal seperti itu takkan terjadi kembali jika ia terpilih sebagai Gubernur Sumsel di Pemilukada 2024 ini. Selain itu, ia juga berjanji akan memperjuangkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat.

“Kami juga akan memperjuangkan agar Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang kembali jadi bandara internasional,” ucapnya.

Kemudian, di bidang ekonomi ia juga berjanji akan mempermudah akses peminjaman modal usaha bagi pelaku UMKM. Lalu, berkomitmen merevitalisasi pasar tradisional agar menjadi lebih nyaman dan modern ke depannya.

Dorong Pemekaran Sumselbarat

Sementara itu, Calon Gubernur Sumatera Selatan nomor urut 3 Mawardi Yahya berjanji bakal mendorong pemekaran wilayah Sumatera Selatan Barat jika terpilih dalam Pilgub 2024.

“Mendorong pemekaran wilayah kabupaten baru dan termasuk Provinsi Sumatera Selatan Barat,” kata Mawardi.

Wakil Gubernur petahana ini juga berjanji bakal meningkatkan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, untuk mewujudkan program Sumsel lumbung pangan nasional. Ia mengatakan, program itu sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto.

“Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan, sumber daya manusia serta pelayanan sosial,” ujarnya.

Pemilukada Sumsel 2024 diikuti tiga Paslon. Paslon nomor urut 1 ialah Herman Deru-Cik Ujang, nomor urut 2 Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia, dan nomor 3 Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati.

Debat ketiga Pilgub Sumsel mengangkat enam tema. Tema pertama adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tema kedua memajukan daerah. Lalu ada tema meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Ada pula tema menyelesaikan persoalan daerah.

Tema kelima adalah menyelesaikan persoalan daerah. Lalu tema keenam menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional. #fly/CNN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here