DPRD Tulungagung Belajar Dengan BPR Palembang

LABA---Kunker DPRD Tulungagung di Kantor BPR Palembang, Rabu (25/4/2018) (FOTO : SS1/Yanti).

Palembang, SumselSatu.com

DPRD Tulungagung melaksanakan kunker di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Palembang, Rabu (25/4/2018). Kunker tersebut bertujuan untuk pembuatan Perda PD menjadi PT. Selain itu, BPR Palembang dinilai berhasil meningkatkan aset dan laba dalam waktu singkat.

H Abdul Wahid Syukur Komisaris Utama Bank BPR Palembang mengatakan, Kunker Pansus III ini dalam rangka pembuatan Perda Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Untuk BPR Palembang sudah PT.

“Maka Pansus III Tulungangung studi banding dalam penyelesaian Perda di Tulungangung. Kami sampaikan perbedaan PT dan PD,” katanya dalam acara kunker DPRD Kabupaten Tulungagung Jatim di Kantor BPR Palembang, Rabu (25/4/2018).

Dia menambahkan, BPR Palembang baru 2 tahun berdiri sudah mulai terasa keberadaannya.

“BPR Palembang baru berdiri 2016. Total aset kami Rp 105 miliar. Penyaluran kredit Rp 54 miliar dan dana pihak ketiga Rp 55 miliar,” paparnya.

Wahid mengungkapkan, awal berdiri memang rugi. Namun pada akhir 2017 memperoleh laba Rp 1 miliar 6 juta. Pada 2018 triwulan pertama laba yang diperoleh Rp 275 juta.

Lebih lanjut Wahid mengungkapkan, kalau modal kurang Rp 50 miliar, direksi boleh dua orang. Kalau modal di atas Rp 50 miliar sudah boleh tiga direksi. Peraturan OJK, salah satunya membawahi Direktur Kepatuhan. Namun tidak boleh terlibat dalam penghimpunan dana.

Produk unggulan kredit multiguna, bisa digunakan untuk apa saja. Punya penghasilan tapi sanggup bayar tiap bulan. Kemudian ada juga produk kredit PNS, Kredit UKM tanpa bungaserta kredit umum dengan jaminan.

Wahid menuturkan, dari modal Rp 25 miliar. Ada Rp 13 miliar tambahan untuk modal. Jadi totalnya Rp 38 miliar.

BPR menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya ke masyarakat. Suku bunga kami lebih tinggi dibandingkan bank umum.

“Kalau bank umum 5,5 persen, di kami 8,25 persen. Jadi banyak masyarakat yang menabung disini. Dan penyaluran kreditnya juga berjalan. Ada keseimbangan antara penghimpunan dana dan penyaluran kredit. Masing masing karyawan kami berikan target,” ucapnya.

Ketua Pansus III DPRD Tulungagung Heru Santoso mengatakan, pihaknya ingin mendorong BPR Tulungagung bisa berdaya, bisa berdaya saing.

“BPR Tulungagung berdiri 1993. Dengan modal Rp 26 miliar. “Aset kami 150 miliar ini sudah 25 tahun dan laba Rp 4 miliar. BPR Palembang larinya cepat. Makanya kami ingin belajar dengan BPR Palembang. Kami mencari ilmu tambahan. Kinerjanya sama, kreativitasnya beda-beda. Kok bisa cepat larinya BPR Palembang ini,” tandasnya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here