
Palembang, SumselSatu.com
Presiden RI Jokowi meminta Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengirimkan Ikan Betok kepadanya. Permintaan itu disampaikan Jokowi pada acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat, di PSCC Palembang, Senin (22/1/2018).
“Memang ada ya Ikan Betok?. Kok saya baru denger. Ikan apa ini?. Besar atau kecil ikannya. Coba Pak Gubernur nanti tolong saya dikirimi ikan betok ya!?,” ujar Jokowi sambil tertawa.
Permintaan Jokowi tersebut sontak disambut gelak tawa ribuan warga yang memenuhi gedung PSCC.
Sebelumnya, Jokowi meminta kaum perempuan yang hadir maju ke panggung untuk memperebutkan hadiah sepeda darinya.
“Ayo coba ibu sebutkan tujuh nama ikan yang ada di Indonesia,” tanya Jokowi.
Seorang ibu yang mengenakan jilbab hitam dan berkacamata asal Muaraenim memberikan jawaban. Ia menyebutkan sejumlah nama ikan. Seperti, patin, gabus, toman, dan betok.
Saat mendengar betok itulah Jokowi langsung mengernyitkan dahinya. Ekspresinya yang khas itu membuat warga yang hadir tertawa riuh.
Pada acara tersebut, secara simbolis Jokowi memberikan sertifikat tanah.
“Saya titip, setelah pegang sertifikat ini biasanya disekolahkan. Betul tidak?. Saya titip kalau mau diagunkan di bank, tolong dikalkulasi betul. Tolong dihitung bisa angsur dan bisa cicil atau tidak, jangan dipaksakan. Kalau sudah dapat pinjaman ke bank jangan dipakai dengan untuk kesenangan pribadi, tapi nabung dan investasi,” kata Jokowi.
Kata Presiden, saat ini pemerintah menargetkan mensertifikasi semua lahan yang belum bersertifikat di semua provinsi, termasuk lahan tempat ibadah, seperti masjid, gereja, kelenteng, dan vihara.
“Di Indonesia harusnya sertifikat yang dipegang masyarakat itu ada 126 juta. Tapi sampai 2015, baru 46 juta yang bisa diberikan pada masyarakat. Jadi ada 80 juta sertifikat yang jadi PR pemerintah untuk diberikan pada masyarakat,” katanya.
Untuk merealisasikan rencananya itu, Jokowi sudah mengingatkan kepada menterinya agar hati-hati.
“Tahun lalu saya berikan target lima juta sertifikat harus selesai, dan Alhamdulillah selesai. Tahun ini tujuh juta harus keluar dari kantor-kantor BPN, biar semua pegawai kantor BPN tidak tidur. Tahun depan sembilan juta. Nanti 2025 harus rampung semua, nggak tau jurusnya apa menteri sama BPN. Kalau target nggak ketemu, saya bilang bapak hati-hati bisa nggak jadi menteri lagi,” kata Presiden.
Dikatakan Presiden, sertifikat hak milik tanah sangat mendesak, karena setiap kunjungan ke desa, atau kampong, dia selalu mendengar keluhan sengketa lahan, baik di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan provinis lainnya.
Dengan adanya sertifikat, warga sudah memiliki tanda bukti hak hukum atas tanah. Masalah sengketa lahan tidak hanya melibatkan indvidu dengan individu, tapi individu dengan perusahaan, BUMN, maupun pemerintah.
“Kalau sudah pegang sertifikat ini, sudah enak dari sisi hukum,” kata Jokowi.
Jokowi juga berpesan agar masyarakat Indonesia tetap menjaga kerukunan menjelang Pemilukada yang akan digelar tahun ini.
“Tahun ini akan ada 171 Pilkada di Indonesia. Di Sumsel juga ada lima kabupaten dan empat kota. Ini proses demokrasi lima tahunan. Pilihlah pemimpin yang paling baik. Dan jangan sampai pilihan berbeda, antar tetangga dan kampung jadi tidak rukun,” pesan Presiden.
Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Sofyan A Djalil menjelaskan, pihaknya menyerahkan sebanyak 5534 sertifikat kepada rakyat. Dari jumlah tersebut ada sekitar 4000 orang yang hadir menerima langsung sertifikat yang diberikan secara cuma-cuma tersebut. Ribuan sertifikat tersebut diantaranya diberikan pada 1200 orang dari Palembang, 1346 warga Banyuasin, dan 1000 warga OKI. Kemudian, Muaraenim 200 penerima, Prabumulih 100 penerima, OKUS 27 orang, Lubuklinggau 40 orang, Empatlawang 10 penerima, Musirawas 60 orang, dan beberapa kabupaten kota lainnya.
“Tahun ini ada 23 ribu bidang tanah yang disertifikat di Sumsel. Tahun depan kita akan lakukan dengan jumlah yang sama. Ada juga sertifikat untuk rumah ibadah. Sertifikat rumah ibadah ini dimulai di Sumsel, jumlah yang hadir 505 penerima sertifikat dari penerima wakaf bagian agama dan lainnya,” terang Sofyan. #ard