Komitmen Universitas Tridinanti Dalam Mempertahankan Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Digital

KERJASAMA---Penandatanganan kerjasama antara Universitas Tridinanti Palembang, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan dan HISKI Sumsel, Sabtu (21/6/2025). (SS 1/Dok. UNIVERSITAS TRIDINANTI).

Palembang, SumselSatu.com

Saat ini Indonesia telah memasuki era digital, yakni era di mana informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan dengan menggunakan teknologi digital. Namun di era digital ini, kesadaran masyarakat akan penggunaan bahasa Indonesia semakin menurun terutama di generasi muda.

“Akses mahasiswa kebanyakan menggunakan handphone sehingga pemertahanan bahasa memang sangat penting. Banyaknya bahasa asing yang masuk, belum lagi bahasa yang sering digunakan mahasiswa sangat beragam,” ujar Prof Dr Mulyadi Eko Purnomo, MPd.

Prof Mulyadi menyampaikan hal itu
saat menjadi narasumber Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah (Sebasantara) 2025 yang dilaksanakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tridinanti Palembang. Kegiatan yang dilaksanakan di
Aula Fakultas Ekonomi Lantai, Sabtu (21/6/2025) mengangkat tema ‘Eksistensi Bahasa, Sastra, dan Kearifan Lokal di Era Digital’.

Dikarenakan bahasa gaul lebih digemari, Bahasa Indonesia perlahan mulai memudar sehingga menyebabkan banyak masyarakat yang bahkan tidak tahu bagaimana cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

“Kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan dikarenakan Indonesia bisa saja kehilangan identitasnya sebagai suatu negara. Apabila hal ini terus berlanjut dapat dipastikan kemampuan berbahasa generasi di masa depan akan sangat menurun,” ujar dosen dari Universitas Sriwijaya (Unsri) itu.

Dalam paparannya, Prof Mulyadi membicarakan tentang transformasi pembelajaran melalui deep learning di mana peran machine learning sangat berpengaruh terhadap proses siswa, mahasiswa, serta guru dan dosen dalam pembelajaran.

Di awal, turut dilakukan penandatanganan kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Tridinanti dan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Penandatanganan MoU dihadiri Rektor Universitas Tridinanti Prof Dr H Ir H Edizal AE, MS. Rektor menandatangani MoU antara Universitas Tridinanti dan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan, yang dihadiri Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan Desi Ari Pressanti, SS, MHum.

Selain itu, penandatanganan MoU antara FKIP Universitas Tridinanti dan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Sumsel. MoU ini dihadiri Ketua HISKI Komisariat Sumsel Ernalida, SPd, MHum, PhD, dan Dekan FKIP Universitas Tridinanti Nyayu Lulu Nadya, MPd.

CINDERAMATA—Rektor Universitas Tridinanti Prof Edizal (kiri) menyerahkan cinderamata.

Kemampuan Beradaptasi di Era Digital

Rektor Universitas Tridinanti Prof Edizal mengatakan, MoU ini menjadi dasar dalam pelaksanaan kerjasama antarlembaga. Selain itu, implementasi dari MoU Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan berupa pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bagi dosen dan mahasiswa, penerjemahan dan Tridarma Perguruan Tinggi.

“Setiap kerjasama harus ada dasar dan implementasi agar nantinya semua dapat dipertanggung jawabkan secara akademik serta dapat menjadi tolok ukur kinerja perguruan tinggi, khususnya Universitas Tridinanti,” ujar Edizal.

Edizal menegaskan pentingnya kemampuan beradaptasi di era digital. Menurutnya, sastra tradisional dan kearifan lokal tidak harus selalu dibatasi pada media cetak atau pertunjukan konvensional.

“Kini, kita bisa mengemas warisan budaya tersebut dalam bentuk visual dan konten edukatif yang mudah diakses. Era digital bukanlah ancaman, tapi justru peluang untuk menghidupkan kembali kekayaan bahasa dan budaya kita,” ungkapnya.

Ia mendorong seluruh elemen pendidikan untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan teknologi digital.

“Sikap positif dapat membantu Bahasa Indonesia dalam bersaing dengan bahasa lain dan juga membuat Bahasa Indonesia akan lebih dikenal oleh masyarakat dunia. Marilah kita mulai menerapkan sikap positif ini sehingga nantinya mungkin Bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional,” katanya.

FOTO BERSAMA—Kegiatan foto bersama usai pelaksanaan kegiatan seminar.

Prosiding Pertama di FKIP Tridinanti

Dekan FKIP Universitas Tridinanti Nyayu Lulu Nadya mengatakan, seminar ini merupakan luaran atau hasil akhir dari mata kuliah Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia. Artikel ilmiah yang dipresentasikan mahasiswa akan dihimpun dalam bentuk prosiding.

“Ini merupakan prosiding pertama di Program Studi Bahasa Indonesia FKIP Universitas Tridinanti. Saat ini kami masih dalam tahap pengecekan plagiarisme melalui Turnitin. Harapannya, setelah seminar ini, prosiding bisa segera diterbitkan,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa pemilihan tema yang mengaitkan bahasa dan sastra dengan era digital merupakan respons terhadap kebutuhan zaman. Mahasiswa kini lebih nyaman menulis puisi atau cerpen menggunakan perangkat digital ketimbang secara manual. Bahkan, proses pengumpulan tugas lebih efektif melalui platform daring atau media sosial.

“Melalui seminar ini, FKIP Universitas Tridinanti menegaskan komitmennya dalam menjaga eksistensi bahasa dan sastra Indonesia, serta menggugah kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan kearifan lokal di era digital,” katanya.

Sebasantara 2025 memiliki tiga narasumber dari beragam perguruan tinggi. Yakni, Prof Dr Mulyadi Eko Purnomo, MPd, dari Universitas Sriwijaya, Dr Mariam Lidia Mytty Pandean, SS, MHum, dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi Utara, dan Dr Helaluddin, MPd, dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Serang, Banten.

Dalam paparannya, Dr Mariam Lidia Mytty Pandean menyampaikan materi tentang Digitalisasi Rasa: Jejak Kearifan Lokal dalam Bahasa dan Sastra. Banyaknya tantangan dan peluang dalam pemertahanan bahasa dan sastra di era digital.

Sementara Dr Helaluddin membahas tentang menulis artikel terindeks Scopus/WOS di Era Digital. Dia membagikan tips menulis dan menerbitkan hasil pemikiran ilmiah baik tugas atau skripsi bisa diterbitkan ke jurnal terakreditasi sehingga bisa diakui dan digunakan untuk kebutuhan naik pangkat, syarat wisuda, dan lain-lain. #fly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here