
Palembang, SumselSatu.com
Daftar tunggu atau waiting list jemaah haji dan umroh di Sumatera Selatan (Sumsel) bisa dikatakan sangat panjang. Hal ini membuat pelayanan haji dan umroh menjadi sorotan masyarakat.
Hal ini diakui Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel HM Al Fajri Zabidi, MM, MPd.I. pada acara jagong atau bincang santai membahas pelayanan jemaah haji dan umroh (jamarah) yang digelar Kanwil Kemenag Sumsel, Rabu (19/12/2018), di Hotel Horison Ultima, Palembang.
Sebagai narasumber ada anggota Komisi VIII DPR RI Drs H Iqbal Romzi, Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, H M Arfi Hatim, MAg, serta Kakanwil Kemenag Sumsel HM Al Fajri Zabidi, MM, MPd.I.
Acara dihadiri 225 peserta dari berbagai unsur seperti dosen, mahasiswa, KBIH, ponpes, masyarakat umum, dan para kepala kantor Kemenag kabupaten/kota.
Alfajri Zabidi menjelaskan, masalah haji dan umroh bisa sangat sensitif. Ditambah lagi dengan waiting list umroh yang mencapai 12 ribu, juga waiting list haji hingga tidak kurang dari 13 tahun menyebabkan masalah haji dan umroh menjadi sorotan terkait layanan dan lain sebagainya.
Sementara kegiatan jamarah ini merupakan program inovasi layanan yang dilakukan Kemenag dalam upaya menyerap aspirasi dan masukan terkait penyelenggaraan haji dan umroh.
“Pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jemaah haji Indonesia sudah maksimum rasanya, namun permasalahan layanan adalah hal yang dinamis, ini tentunya tidak semudah membalikkan tangan, maka perlu inovasi, terobosan, masukan. Oleh sebab itu jamarah ini diikuti oleh kankemenag kab/kKota, mahasiswa, dosen mahasiswa UIN, kita berdiskusi, bercerita tentang haji dan umroh,” bebernya.
Ketua Panitia Jamarah Kabid Haji Kanwil Kemenag Sumsel Darami mengatakan, tujuan kegiatan jamarah adalah terpublikasinya kebijakan haji dan umroh, penyelesaian permasalahan, skema haji dan umroh di daerah, serta menerima masukan dari masyarakat. #nti/tri