
Palembang, SumselSatu.com
Bank Syariah Indonesia (BSI) konsisten memperkuat ekosistem ekonomi syariah. Terbukti, inklusi keuangan masyarakat Sumsel saat ini telah mencapai 88 persen, sementara literasi keuangan berada pada angka 65 persen.
“Kehadiran BSI menjadi bagian penting untuk terus meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan syariah,” ujar Gubernur Sumsel Dr H Herman Deru.
Hal itu disampaikan Herman Deru saat meresmikan Gedung Pavilion Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional III Palembang di Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (18/11/2025). Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti sebagai tanda beroperasinya gedung lima lantai yang akan menjadi pusat layanan dan pengembangan perbankan syariah di wilayah Sumatera bagian selatan.
Dalam sambutannya, Herman Deru Gubernur menilai kompetisi perbankan di Sumsel berjalan sehat, tetapi dibutuhkan perluasan edukasi agar masyarakat semakin terbuka pada layanan syariah. Ia juga menekankan pentingnya lembaga keuangan syariah untuk terlibat dalam berbagai program ekonomi daerah, termasuk pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Selain itu, dengan lebih dari 600 pondok pesantren di Sumsel, potensi kolaborasi penguatan ekonomi syariah sangat besar. Ia berharap pondok pesantren dapat menjadi mitra strategis dalam memperluas literasi, inklusi, serta berbagai program pembiayaan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel Arifin Susanto turut mendukung langkah Gubernur dalam mendorong peningkatan literasi keuangan syariah. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah, industri perbankan, dan OJK akan menjadi kunci untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah secara merata.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menegaskan bahwa kehadiran Pavilion Regional III merupakan bagian dari komitmen BSI menghadirkan layanan yang lebih profesional dan dekat dengan masyarakat. Sumsel nilainya sebagai wilayah dengan potensi ekonomi besar, sehingga penguatan ekosistem syariah menjadi langkah strategis bagi BSI. #hms









