Palembang, SumselSatu.com
Vania Farah Nayla, Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 10 Palembang dipercaya menjadi pembawa baki bendera pusaka dalam peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Rabu (17/8/2022).
Gadis kelahiran Palembang 31 Oktober 2006 ini mengaku terkejut saat diberitahu menjadi petugas pembawa baki pagi hari sebelum pelaksanaan pengibaran bendera.
“Baru dikasih tahu pagi-pagi sebelum acara pengibaran bendera, ya cukup kaget,” katanya.
Meskipun demikian, menurut putri dari pasangan Sulvani dan Wellyzam ini, itu adalah hal biasa. Para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) telah ditempa dan dilatih mempersiapkan mental.
“Maka saat diberi tugas menjadi pembawa baki sudah siap, khususnya bagi anggota perempuan,” katanya.
Nayla telah menjadi anggota Paskibraka sejak sekolah menengah pertama (SMP). Kali ini ia ikut seleksi menjadi Paskibra pengibar bendera Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI pada Juni lalu.
“Dari sekitar 400 orang terpilih 31 orang pengibar bendera termasuk saya, dilatih di BKB ini selama 1 bulan,” katanya.
Menurutnya, keluarganya, baik ayah dan ibunya tidak memiliki latarbelakang kepolisian ataupun Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bisa menurunkan bakatnya menjadi Paskibraka.
“Hanya dulunya Ibu itu pernah juga jadi anggota Paskibraka,” katanya.
Menjadi pembawa baki menjadi salah satu kebanggaan tersendiri bagi para anggota pengibar bendera. Menjadi suatu kebanggaan karena bisa membawa pusaka Indonesia langsung dengan kedua tangannya untuk dikibarkan.
“Cita-cita saya masuk Akademi Polisi (Akpol), karena mental menjadi kuat dan berani juga dibentuk di Paskibra ini,” katanya. #Ari