Peringati Hari Bumi, Kemenag Sumsel Targetkan Tanam 4000 Pohon Matoa

Kakanwil Kemenag Sumsel Dr Syafitri Irwan, SAg, MPdI. (FOTO: SS1/ANTON R FADLI)

Palembang, SumselSatu.com

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan (Kanwil Kemenag Sumsel) menargetkan menanam 4000 pohon matoa (Pometia pinnata) pada Peringatan Hari Bumi, Selasa (22/4/2025).

“Di Sumsel, kami menargetkan menanam sedikitnya 4000 pohon motoa. Ini bagian dari Gerakan Menanam 1 Juta Pohon Matoa yang dilaksanakan Kementerian Agama RI,” ujar Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sumsel Dr Syafitri Irwan, SAg, MPdI, kepada SumselSatu, Senin (21/4/2025).

Syafitri menambahkan, penanaman pohon akan dilakukan Kantor Kemenag (Kankemenag) Kabupaten/Kota di Sumsel. Secara simbolis penanaman akan dilaksanakan pada acara Pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Sumsel di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

“Penanaman pohon serentak di Indonesia, di Sumsel secara simbolis akan dilakukan di PALI, pada acara Pembukaan STQ besok” kata Syafitri yang didampingi Ketua Tim Humas Kanwil Kemenag Sumsel Abdul Qudus Fitriansyah, SSi.

“Selain sebagai gerakan penghijauan, kita berharap pohon buah ini nanti dapat bermanfaat untuk masyarakat, buahnya dapat dimakan,” tambah Syafitri yang pernah menjadi Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang (sekarang Universitas Islam Negeri/UIN Raden Fatah Palembang) tersebut.

Matoa adalah tanaman yang tersebar secara luas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Melanesia. Pohon matoa tergolong besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dan berdiameter rata-rata maksimum 100 cm. Pohon matoa umumnya berbuah sekali dalam setahun. Di Indonesia matoa dikenal sebagai tanaman buah di Papua. Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi dan Maluku.

Tanam Matoa Dapat Souvenir Kemenag

Dari laman kemenag.go.id diketahui, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kemenag mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam lomba penanaman pohon Matoa memperingati Hari Bumi.

Lomba itu merupakan tindak lanjut Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenag Nomor 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Nasional Penanaman Pohon dalam Perspektif Ekoteologi.

Masyarakat diajak untuk menanam pohon dan menyebarluaskan semangat cinta lingkungan melalui media sosial. Caranya, tanam pohon matoa, lalu dokumentasikan dalam bentuk foto atau video. Kemudian unggah ke Instagram, dan tag akun resmi @bimasislam serta @literasizakatwakaf.

“Menanam pohon bukan hanya soal menjaga lingkungan. Ini bagian dari akhlak Islam. Nabi mengajarkan bahwa siapa pun yang menanam pohon dan buahnya dimakan oleh manusia, burung, atau hewan, maka itu menjadi sedekah baginya,” ujar Direktur Ditjen Bimas Islam Kemenag RI Abu Rokhmad, Jakarta, Minggu (13/4/2025) lalu.

Ditjen Bimas Islam menyediakan 20 paket souvenir menarik sebagai bentuk apresiasi. Pemenang akan diumumkan pada Jumat (25/4/2025) melalui akun Instagram @bimasislam.

“Kami ingin membangun kesadaran publik, khususnya umat Islam, bahwa merawat bumi adalah tanggungjawab bersama. Jika satu rumah menanam satu pohon, dalam setahun kita bisa menghasilkan jutaan oksigen baru,” tambahnya. #arf

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here