Palembang, SumselSatu.com
Program beasiswa kepemimpinan Youth Ekselensia Scholarship (YES) yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Sumsel telah membuktikan perannya sebagai katalisator perubahan, khususnya bagi angkatan perdana di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).
“Saat ini, sepuluh penerima manfaat Angkatan III baru saja menyelesaikan masa pembinaan intensif dan sukses menjejakkan kaki di berbagai perguruan tinggi negeri,” ujar M Rizki Asmuni, MKM, Pimpinan Cabang DD Sumsel.
Dalam perjalanannya, beasiswa YES bukan sekadar memberikan bantuan finansial.
“YES dibuat sebagai wadah komprehensif untuk pengembangan diri yang mempersiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan yang utuh,” sambung Rizky.
Saat ini, program YES telah berlanjut ke YES Angkatan IV secara nasional dan menjadi angkatan II bagi DD Sumsel.
Sementara itu, para penerima manfaat YES (awardee) mengaku mendapatkan pengalaman yang sangat bermakna selama menjadi peserta program YES yang digelar selama hampir satu tahun tersebut. Tak hanya digembleng untuk pencapaian duniawi semata, namun mereka juga dibekali dari aspek penguatan spiritualitas.
Seperti yang diakui oleh Muhammad Rifky Padjri, PM YES Aangkatan III yang saat ini sudah berstatus mahasiswa Ilmu Komputer di Universitas Indonesia.
“Bersama program YES saya jadi lebih terbiasa meningkatkan ibadah, menjalankan sunah-sunah, menghafalkan dan mengamalkan hadis,” ujar Rifky.
Keseimbangan ini juga dirasakan oleh Lasya Alinsky awardee YES Angkatan III lainnya. Ia merasa predikat ‘Anak YES’ is the real fit karena semua yang ia dapatkan terasa balance.
“Mulai dari bimbingan keagamaan, akademik, hingga mengasah hard skill dan soft skill,” ujar Lasya.
Bahkan, program ini membantunya mengatasi ketakutan terbesarnya.
“Hal-hal yang sebelumnya untuk bermimpi saja aku takut,” sebut dara manis yang saat ini resmi menjadi mahasiswi Televisi dan Film di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Hal serupa diamini Nur Izzatul Fariza, yang kini menjadi mahasiswi Psikologi di Universitas Andalas. Setahun bersama YES adalah tentang ‘berproses’. Ia dan teman-temannya yang awalnya masih bingung dan bimbang untuk memilih tujuan ataupun cita-cita, dibimbing para mentor untuk menentuka langkah masa depan. Iza menyimpulkan pelajaran hidup yang mendalam.
“Keberanian bukan tentang tidak punya rasa takut, tapi tentang tidak membiarkan rasa takut menghentikan langkah,” katanya.
Dukungan YES juga hadir dalam bentuk mentoring pembentukan karakter dan kemandirian. Muhammad Aldi Novriansyah, mahasiswa Teknik Kimia di Universitas Sriwijaya (Unsri).
“Proses mentoring yang membangun jiwa kepemimpinan yang berintegritas membentuk karakter saya menjadi lebih baik lagi,” katanya.
Hal senada diungkapkan Manha Zanika Zarin, awardee YES angkatan yang sama ini lolos di Program Studi Statistika di Universitas Airlangga (UNAIR). Ia bersyukur, selama di YES, ia dan teman-teman dibekali dengan pembinaan karakter dan mentoring ilmu dan Alquran, pembiasaan ibadah baik serta persiapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.
Program ini mengubah cara pandang dan memicu aksi nyata. Amelia Dravita, mahasiswi Teknologi Pangan ITERA, termotivasi oleh kalimat YES. “Mimpi tanpa aksi hanyalah ilusi.”
“Kalimat itu menyadarkan saya mimpi tidak akan datang hanya dengan menunggu, kita harus mengejarnya, beraksi, dan terus berusaha hingga terwujud,” katanya.
Keberhasilan 10 awardee ini adalah bukti nyata peran YES Dompet Dhuafa Sumsel. Mereka adalah: Muhammad Rifky Padjri (Ilmu Komputer, UI), Manha Zanika Zarin (Statistika, UNAIR), Amelia Dravita (Teknologi Pangan, ITERA), Andini Kholisyah (Teknik Kimia, UNSRI), Nur Izzatul Fariza (Psikologi, UNAND), Lasya Alinsky (Televisi dan Film, UNPAD), Muhammad Aldi Novriansyah (Teknik Kimia, UNSRI), Davina Ramadhani (Teknik Industri, ITERA), Ghina Raudhatul Jannah Azzahra (Ilmu Perpustakaan, UM), dan Ghea Ovita Ningrum (Ilmu Ekonomi, UNPAD). Mereka bersyukur kepada Dompet Dhuafa dan para donatur atas kesempatan emas ini. #rel/DDS










