Siswa SLTA Bisa Tak Ke Sekolah Hingga Desember

Marhendata Musai, Kabid SMA Disdik Sumsel (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dapat memerpanjang waktu siswa-siswi sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) negeri tidak belajar di sekolah.

“Kalau mengharuskan diperpanjang, kami usulkan kepada gubernur agar pembelajaran jarak jauh diperpanjang,” ujar Kabid SMA Disdik Sumsel Marhendata Musai, ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (23/9/2020).

Marhendata mengatakan, pihaknya melihat perkembangan kasus penderita penyakit akibat Virus Corona di kabupaten/kota di Sumsel.

“Kami lihat dulu wabah Covid-19 ini, pasiennya bertambah atau berkurang. Kalau belum menunjukkan penurunan jumlah pesien Covid-19, maka PJJ akan diperpanjang hingga Desember,” kata Marhendata.

Dia menyatakan, kesehatan siswa adalah prioritas utama.

“Bagi kami keselamatan dan kesehatan siswa jadi prioritas. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu di Muratara sudah ada SMA yang sekolah tatap muka. Ternyata setelah kami pantau, terjadi penambahan pasien Covid-19, kami langsung menelepon Ketua MKKS Muratara untuk rapat dengan kepsek agar sekolah tatap muka dihentikan sementara selama 14 hari,” katanya.

Marhendata mengatakan, pilihan terbaik saat ini adalah siswa belajar di rumah dengan metode daring (dalam jaringan-red).

Terkait bantuan kuota internet bagi siswa dari pemerintah, kata Marhendata, minggu ini sudah masuk. Selain itu, sekolah juga bisa menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pembelian kuota internet, baik bagi guru dan siswa.

“Jadi tidak ada alasan pembelajaran jarak jauh tidak bisa dilaksanakan. Jangan ada alasan PJJ terhambat karena kuota internet,” kata Marhendata.

Kasi Kurikulum Disdik Sumsel Parmin menambahkan, berdasarkan pantauan yang dilakukan, sampai saat ini belum ada SMA di Sumsel yang melakukan pembelajaran tatap muka.

Kan sudah ada  surat keputusan bersama (SKB) empat menteri yang menyatakan satuan pendidikan yang siap dan ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka memiliki opsi untuk melaksanakannya secara bertahap dengan protokol kesehatan yang ketat. Intinya kesehatan anak-anak adalah hal yang utama,” kata Parmin. #nti

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here