Palembang, SumselSatu.com
Polri menarik Irjen Pol Firli dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Firli ditempatkan kembali di Polri dengan promosi jabatan baru sebagai Kapolda Sumatera Selatan menggantikan Irjen Zulkarnain, yang akan menduduki jabatan baru sebagai Kakorpolairud Baharkam Polri.
Promosi jabatan Irjen Firli tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/1590/VI/KEP/2019 tertanggal 20 Juni 2019. Selain Firli ada beberapa jenderal lainnya yang juga terkena rotasi jabatan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi membenarkan promosi jabatan Firli tersebut.
“Untuk Irjen Firli ditarik kembali dari KPK ke Polri karena dibutuhkan organisasi dan mendapat promosi menjadi Kapolda Sumsel,” kata Brigjen Dedi Prasetyo dalam keterangan, Jumat (21/6/2019).
“Kalau yang lain promosi, tour of duty and area serta dalam rangka penyegaran guna peningkatan kinerja organisasi,” tutur Dedi.
Posisinya digantikan Irjen Pol Firli yang sebelumnya menjabat Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Zulkarnain mengaku mengenal baik dengan penerusnya itu. Menurut dia, Irjen Pol Firli sosok yang berpengalaman dalam bidang reserse dan memiliki kapasitas mumpuni.
“Lebih bagus, kapasitasnya dalam penegakan hukum bagus. Beliau kan dari orang reserse, jauh lebih baik dari saya,” ungkap Zulkarnain.
Dia pun menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Sumsel karena belum berhasil menuntaskan beberapa kasus menonjol. Mulai dari kasus mutilasi di Ogan Ilir yang hingga kini masih misterius, perburuan satu pelaku pembunuhan driver taksi online, dan penembakan Kanitreskrim Polsek Mesuji, Ogan Komering Ilir, oleh enam kawanan perampok.
“Kasus-kasus itu bisa dilanjutkan oleh kapolda yang baru, saya yakin cepat terungkap,” ujarnya.
Zulkarnain mengaku belum bisa memberikan pelayanan terbaik kepada daerah kelahirannya.
“Saya minta maaf kepada masyarakat Sumsel apabila belum bisa melayani dengan baik,” tutupnya.
Profil Irjen Firli
Irjen Pol Firli yang merupakan Putra Prabumulih alias seorang putera daerah Sumatera selatan.
Dilansir dari Wikipedia, Irjen Pol Drs Firli Msi lahir di lontar pada tanggal 8 November 1963.
Seorang perwira tinggi Polri yang sejak 6 April 2018 mengemban amanat sebagai Deputi Penindakan KPK pengganti Irjen Pol Heru Winarko. Firli, lulusan Akpol 1990 ini berpengalaman dalam bidang reserse.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.
Brigjen Pol Firli sebelumnya juga sempat menjabat sebagai Wakil Kapolda Jawa Tengah. Saat pangkatnya masih AKBP, Firli pernah menjabat sebagai Kapolres Kebumen dan Kapolres Brebes pada 2008.
Selanjutnya, Firli dipercaya menduduki jabatan Wakapolres Metro Jakarta Pusat dan Asisten Sespri Presiden.
Pada masa 2011-2012, Firli sempat menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah sebelum ditunjuk menjadi ajudan Wakil Presiden RI Boediono. Firli kemudian menjadi Wakapolda Banten hingga mendapat promosi Brigjen Pol saat dimutasi jadi Karo Dalops Sops Polri.
Riwayat Pendidikan
Pertama kali menjadi anggota Polri sebagai lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990. Firli kemudian masuk di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1997. Pada tahun 2004 dia kemudian menempuh Sekolah Pimpinan Menengah (Sespimen).
Riwayat Jabatan
Pada tahun 2001, Firli menjabat Kapolres Persiapan Lampung Timur.
Karirnya berlanjut dengan ditarik ke Polda Metro Jaya menjadi Kasat III Ditreskrimum pada 2005-2006.
Selanjutnya dua kali berturut turut menjadi Kapolres, yakni Kapolres Kebumen dan Kapolres Brebes.
Karirnya semakin moncer ketika ditarik ke ibukota menjadi Wakapolres Metro Jakarta Pusat tahun 2009 lalu.
Kepercayaan terus mengalir padanya ketika didapuk menjadi Asisten Sespri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2010. Keluar dari istana, lantas memegang jabatan Direskrimsus Polda Jateng tahun 2011.
Firli kembali ke istana dan kali ini menjadi ajudan Wapres RI tahun 2012, saat itu Boediono. Dengan pangkat komisaris besar, membawanya menjabat Wakapolda Banten tahun 2014. Setelah itu bintang satu berada di pundaknya kala menjabat Wakapolda Jawa Tengah.
Rekam Jejak Pemberantasan Korupsi
Kala menjadi Kapolda NTB ini pun memimpin Polda NTB sedang menyelesaikan kasus dugaan korupsi perekrutan CPNS K2 Dompu dengan tersangka Bupati Dompu H Bambang Yasin (HBY).
Sepanjang jenjang karirnya ia telah mengungkap ratusan kasus korupsi baik kala di Jawa Tengah, Banten dan Jakarta. Akhirnya ia dipercaya menjadi Deputi Penindakan KPK sebuah jabatan untuk jendral polisi berbintang dua atau Irjen. #ari