Pendopo, SumselSatu.com
Yayasan Al-Musyarofah menggelar Lomba Reading Corner atau Pojok Baca Tingkat SLTA se-Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Kompetisi menyulap sudut ruang kelas menjadi perpustakaan mini itu, diharapkan akan meningkatkan kecintaan siswa-siswi terhadap buku.
Wakil Bupati (Wabup) PALI Ferdian Andreas Lacony berharap, lomba pojok baca yang diselenggarakan Yayasan Al-Musyarofah itu akan menumbuhkembangkan minat baca siswa-siswi di PALI, khususnya di sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).
“Kita berharap lomba reading corner atau pojok baca ini bukan saja sekedar lomba, tetapi lebih dari itu, bagaimana agar membaca menjadi budaya bagi setiap siswa di PALI,” ujar Ferdian kepada SumselSatu di Pendopo, PALI, Kamis (30/8/2018).
Wabup PALI sangat mengapresisasi perlombaan pojok baca se-SLTA PALI itu. Karena, kompetisi itu dapat menjadi pintu bagi pemberdayaan masyarakat PALI.
“Membaca itu jendela dunia, dengan membaca akan didapat pengetahuan, dengan pengetahuan itu kualitas sumber daya manusia, SDM, meningkat. Dengan ilmu pengetahuan masyarakat dapat lebih berdaya,” kata Ferdian.
Wabup menyampaikan, pembangunan di PALI akan sangat dipengaruhi oleh sektor pendidikan. Dia mengatakan, rentang jarak jumlah penduduk tamatan sekolah dasar (SD) dan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) dengan SLTA dan perguruan tinggi (PT) masih sangat jauh.
“Di PALI ini banyak setelah tamat SMP langsung menikah, karena mereka beranggapan tidak ada gunanya sekolah tinggi-tinggi. Padahal, pendidikan itu sangat penting. Cara pandang yang salah soal pendidikan inilah yang harus menjadi perhatian dan diluruskan,” kata Wabup.
Dewan Pembina Yayasan Al-Musyarofah Sari Widyawati menyampaikan, lomba yang mereka gelar setelah melihat adanya pojok baca atau reading corner di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Talang Ubi, PALI.
“Kami menilai pojok baca itu sangat positif. Karena itu kami menggelar lomba pojok baca tingkat SLTA se-PALI,” kata Sari.
Dia menyampaikan, pihaknya berharap perlombaan tersebut tidak saja hanya penilaian sesaat. Tetapi, langkah-langkah pembinaan juga harus terus menerus dilakukan. Bahkan, pojok baca bukan saja hanya berada di sekolah. Melainkan, juga harus berada di tengah masyarakat.
Dikatakan Sari, saat ini sudah ada dua pojok baca di dua desa yang mereka bangun.
“Kami berharap nantinya akan terus bertambah. Karena kami menyakini melalui buku, melalui membaca akan dapat meningkatkan kualitas SDM, khususnya di Kabupaten PALI ini,” kata Sari.
Pantauan SumselSatu, antusias siswa-siswi di sejumlah SLTA di PALI untuk mengikuti lomba pojok baca sangat tinggi. Di SMA Negeri (SMAN) 3 Talang Ubi yang terletak di daerah pelosok PALI, ada tiga kelas yang mengikuti lomba.
Dengan fasilitas yang ada, mereka yang sekolahnya terletak di kawasan kebun dan hutan itu, membuat dan menghias perpustakaan mini di sudut kelas. Demikian juga halnya di SMAN 4 Talang Ubi. Di sekolah yang juga berada di kawasan perkebunan dan hutan itu, para siswa berharap memenangkan lomba.
“Ini kami buat miniatur Monas, karena kami berharap dapat menang dan bisa ke Jakarta, ke Perpustakaan Nasional, dan melihat Monas,” kata salah siswa Kelas X IPS 2 SMAN 4 Talang Ubi.
Di Pendopo, pusat kota PALI, antusias mengikuti lomba sangat tinggi. Di SMA YKPP dan SMAN 2 Talang Ubi, belasan kelas mengikuti lomba. Sedangkan di SMAN 1 Talang Ubi, seluruh kelas mengikuti lomba. #arf