Palembang, SumSelSatu.com
Realisasi investasi yang masuk ke Sumatera Selatan di 2017 lalu berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Sumsel mencapai Rp25,7 triliun. Dari jumlah investasi yang masuk itu lebih didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA).
Kepala DPM-PTSP Provinsi Sumsel Megaria mengungkapkan, jika tren investasi yang masuk ke Bumi Sriwijaya belakangan tahun terakhir nilainya memang cenderung lebih didominasi oleh perusahaan asing. Meski begitu, sejumlah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga terbilang cukup besar.
“Tahun 2017 total investasi yang masuk ke Sumsel mencapai Rp25,7 triliun. Itu terdiri dari Rp9,76 triliun PMDN dan Rp15,94 triliun oleh PMA, setidaknya ada dua perusahaan lokal yang berinvestasi cukup besar, yakni PT Hutama Karya sebesar Rp2,3 triliun dan PT Tanjung Enim Lestasi sebesar Rp3,2 triliun,” kata Megaria, Selasa (24/4/2018).
Dia juga menjelaskan, realisasi investasi di 2017 tersebut pun melebihi dari target yang ditentukan sebesar Rp25,3 triliun. Meski begitu, sebenarnya jumlah itu jauh menurun jika dibandingkan pada realisasi investasi pada 2016 lalu.
Di mana, dari target Rp20,62 triliun realisasi yang dihasilkan mencapai dua kali lipatnya atau Rp47,36 triliun.
“Lonjakan nilai investasi itu ditopang oleh investasi PMA dari PT OKI Pulp and Paper yang membangun pabrik barunya senilai Rp33,54 triliun. Bahkan, rencananya juga OKI Pulp and Paper akan berinvestasi dengan membangun pabrik tisu di 2019 mendatang,” tambah dia.
Selain itu, sambung dia, diikuti oleh pembangunan pabrik baru di dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Semen Baturaja sebesar Rp2,36 triliun dan PT Pusri senilai Rp2,80 triliun.
“Sedangkan serapan tenaga kerja, 60 persen merupakan tenaga kerja Indonesia dan 40 persen berasal dari tenaga kerja asing. Tahun 2016 serapan tenaga kerja dari investasi yang masuk mencapai sekitar 30 pekerja, sementara pada 2017 sekitar 20 ribu pekerja,” jelasnya. #ard
