Palembang, SumselSatu.com
Herman Deru dan Mawardi Yahya (HDMY) sepakat mengakhiri masa jabatan sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) pada 1 Oktober 2023.
“Tidak lama lagi kami akan mengakhiri masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur sekitar 5 bulan lagi. Ke depan daya dan Bapak Gubernur sepakat untuk mengakhiri jabatan ini sampai 1 Oktober 2023,” ujar Mawardi Yahya.
Mawardi mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sumsel yang sudah memberikan kepercayaan untuk membangun Sumsel. Dia menyatakan siap kembali berpasangan dengan Herman Deru pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 jika dikehendaki masyarakat.
“Alhamdulillah kalau masih diberi kepercayaan oleh masyarakat Sumsel bersama bapak Herman Deru untuk memimpin Sumsel. Mudah-mudahan kebijakan saya dan Pak Gubernur dalam membangun Sumsel memberikan arti bagi seluruh kabupaten kota di Sumsel,” ujar Mawardi pada Podcast di salah satu Chanel YouTube yang dipandu Ir H Permana, MMA.
Mawardi mengungkapkan, dalam membangun Sumsel ada yang senang dan tidak senang. Dan ada yang puas dan tidak puas. Tapi paling tidak kebijakan yang mereka ambil memberikan arti bagi masyarakat Sumsel, khususnya di bidang infrastruktur. Karena infrastruktur adalah bagian dari masyarakat untuk melakukan pergerakan dalam menumbuhkan perekonomian, dan membantu masyarakat beraktivitas.
“Seandainya masyarakat masih menghendaki kami berdua untuk ke depan melanjutkan pembangunan saya siap,” ucapnya.
Ketika disinggung terkait kepindahannya ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Mawardi mengungkapkan, sejak reformasi dia ikut berjuang membesarkan Partai Golongan Karya (Golkar).
“Jadi jika dikatakan Golkar ditinggalkan itu tabu, karena kita ingin bagaimana menjaga Golkar tetap eksis. Tapi kita tidak diberikan peran lagi di dalam struktur Golkar. Apalagi sekarang banyak yang milenial. Generasi muda yang punya semangat tinggi, kita pakai cara lama mungkin tidak masuk lagi dalam kemajuan saat ini,” terang Mawardi.
Kendati demikian, dia berterima kasih kepada Partai Golkar yang sudah membesarkan namanya beserta keluarga, termasuk adiknya Ridho Yahya yang menjabat Walikota Prabumulih.
“Adik saya Pak Ridho juga tidak ada lagi di struktur pengurusan Partai Golkar. Jadi kita dari dulu terjun ke politik agar ada sarana politik, jadi kita tidak mau berpolitik secara liar. Kita butuh wadah atau partai politik sebagai salah satu sebagai instrumennya,” katanya.
Untuk diketahui, Mawardi Yahya masih tercatat jadi kader Partai Golkar Sumsel. Namun kini dia memilih berpaling ke Partai Gerindra dan secara resmi diumumkan Ketua Umum Prabowo Subianto pada, Kamis (27/4/2023) bersama mantan Ketua Umum PSSI Mohammad Iriawan. #Nti