Sosok Pemersatu, Perjalanan Hidup Chairul S Matdiah Mirip Tokoh Jepang, Toyotomi Hideyoshi

Dr H Budiarto Marsul, SE, MSi. (FOTO: SS 1/IST).

Palembang, SumselSatu.com

Dr H Budiarto Marsul, SE, MSi, turut memberikan komentar terkait sosok H Chairul S Matdiah, SH, MHKes. Dia menyebut perjalanan hidup Chairul mirip dengan tokoh pemimpin Jepang bernama Toyotomi Hideyoshi.

“Awal kenal tahun 2005, Chairul saat itu pengacara adik saya. Dari situ sempat ketemu dan akrab sampai sekarang. Chairul sudah saya anggap seperti adik saja,” ujar Budiarto saat dibincangi di ruang Komisi I DPRD Sumsel, Senin (15/7/2024).

Melihat sosok Chairul, dia teringat dengan tokoh pemimpin Jepang bernama Toyotomi Hideyoshi, anak petani yang berhasil menyatukan Jepang yang pada waktu itu bentrok satu dengan yang lain.

“Kenapa saya sebut teringat dengan Toyotomi Hideyoshi, karena Chairul membangun karir dari bawah, dari wartawan, pengusaha kayu, pengacara hingga menjadi anggota dewan,” ujar Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan (DPRD Sumsel) itu.

“Toyotomi Hideyoshi adalah anak petani yang gigih berjuang dan akhirnya berhasil menyatukan Jepang. Toyotomi Hideyoshi membangun karir dari bawah, Chairul juga seperti itu, step by step (selangkah demi selangkah-red). Sebagai pengacara muda waktu itu Chairul tekun belajar hingga menjadi pengacara terkenal di Sumsel dan mampu praktek secara nasional di Bellezza Permata Hijau Jakarta dan membawa namanya cukup besar di bidang hukum,” tambahnya.

Tokoh pemimpin Jepang Toyotomi Hideyoshi yang karakternya disamakan dengan Chairul S Matdiah. (FOTO: NET).

Budiarto menilai Chairul sosok yang ulet, apapun pekerjaannya akan dikerjakan secara serius. Saat menjadi pengacara banyak kasus yang mampu diselesaikan berkat keuletannya.

Begitu juga saat hijrah ke dunia politik ketika bergabung dengan Partai Demokrat. Chairul, kata Budiarto, mempelajari politik secara serius berbekal latarbelakang ahli hukum.

“Dia bisa menyesuaikan diri dengan mudah di dunia politik dan mampu menjadi Wakil Ketua DPRD Sumsel 2014-2019 karena latarbelakang ahli hukum. Chairul bisa menyatukan teman-temannya yang berselisih dan berdebat karena kedekatannya dengan rekan-rekan di DPRD Sumsel,” ujar mantan Wakil Walikota Pagaralam itu.

Sosok Rendah Hati dan Romantis

Selain sosok yang bisa menyatukan, Chairul, lanjut Buriarto, adalah sosok yang humble atau rendah hati dan sedikit romantis.

Humble dan sedikit romantis, saya lihat keromantisannya saat bergaul dengan kawan-kawan. Chairul juga memiliki keluarga yang bahagia, kebetulan saya dekat dengan keluarga beliau karena saat beliau menggelar hajatan dan sedekah saya hadir,” ujar Budiarto yang dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu.

Chairul juga dinilai sebagai sosok yang dermawan dan senang menyumbang, memberi bantuan ke panti asuhan dan membangun masjid. Di beberapa tempat masjid yang dibangun diberi nama orangtuanya H Matdiah Faat dan Hj Rodiah Matdian.

“Beberapa masjid yang dibangun dan diberi nama orangtuanya, ada di Prabumulih dan dekat tempat tinggal Chairul S Matdiah di kawasan Kalidoni. Itu dilakukannya sebagai bakti kepada kedua orangtuanya yang sudah membesarkannya dengan susah payah,” katanya.

“Chairul pribadi yang menyenangkan dan dengan teman-teman baik sekali. Ketika dia sakit dan harus menjalani operasi cangkok ginjal di Mount Elizabeth Hospital di Singapura, saya yang pimpin doa di Komisi 2 saat itu. Berkat kesabarannya beliau kini sehat. Kita doakan di usia yang ke-60 tahun, beliau tetap sehat agar terus bisa berbakti di tengah masyarakat Sumsel,” tutup Budiarto. #fly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here