Palembang, SumselSatu.com
Mantan Ketua KPK Abraham Samad mengklaim bahwa dirinya sudah dilirik oleh dua partai untuk maju di Pilpres 2019. Ia menyebut dua partai tersebut, satu dari dalam pemerintahan dan satu partai di luar pemerintahan.
Hal tersebut diungkapkan Abraham Samad saat konfrensi pers dengan media di Rumah Makan Sri Melayu, Sabtu (21/4/2018) malam.
Abraham Samad mengatakan, kunjungannya ke beberapa daerah adalah untuk mendengar situasi yang berkembang saat ini.
“Saya bisa memberi gambaran. Kita prihatin melihat situasi sekarang. Dulu kita berharap sistem pemerintahan bisa dirasakan masyarakat. Tapi dalam perjalanan tidak sesuai yang diharapkan. Dari rezim ke rezim tidak pernah jelas, meletakan national interest. Kelemahan kita, tidak ada national interest. Arah pembangunan itu tidak jelas,” katanya.
Menurutnya, seharusnya fokus national interest adalah pengelolaan SDA, tata kelola pangan, penegelolaan APBN dengan benar dan pendidikan dan kesehatan yang dapat dirasakan masyarakat.
“Kalau kita meletakkan national interest jelas arah pembangunan. Tapi sekarang dari pemerintah pindah pemerintahan tidak jelas arah pembangunan,” bebernya.
Abraham menjelaskan, dirinya beberapa tahun terakhir mengonsentrasikan diri pada pemberantasan korupsi.
Fase pertama penindakan represif, misanya OTT. Fase kedua adalah pencegahan sistem tata kelola. Menurutnya, sistem di negeri ini sudah rusak. Sebaik apapun orang masuk ke sistem buruk bisa terjungkal.
Fase ketiga adalah mulai melakukan pembentukan karakter generasi selanjutnya dengan menerapkan nilai integritas. “Itu saya ingin bangun di kampus- kampus. Kalau kita sudah melalukan fase pertama dan kedua. Maka akan terulang lagi korupsi oleh pendahulunya. Oleh sebab Itu, yang disiapkan generasi baru.
Misal pendidikan PAUD, pendidikan nilai dari keluarga. Orang tua buta huruf bisa memberikan nilai nilai kejujuran, kerjasama, empati, tidak egois dengan memberikan contoh. Pendidikan nilai tidak maksimal di rumah tangga. Karena ada arus globalisasi dan orang tua sama sama bekerja. Semua negara menghadapi ini. Kedua orang tua bekerja. Pendidikan nilai berbasis keluarga. Dan ada pendidikan nilai berbasis formal,” paparnya.
Ketika disinggung apakah dia akan maju di Pilpres, Abraham mengungkapkan, apapun yang diamanahkan harus dijalankan.
“Apapun yang bisa saya jalankan. Kalau saya dipercaya menjadi ketua KPK saya jalankan amanah tersebut. Nah, jika saya diamanahkan untuk maju di Pilpres nanti akan saya analisa dan pelajari. Kemana arah perjuangan saya.
Ada dua partai yang melirik. Saya bukan orang partai. Belum jelas untuk capres atau cawapres. Yang memberikan saya tawaran di Pilpres satu partai di dalam pemerintahan dan satu lagi diluar pemerintahan,” ucapnya.
Ketika disinggung soal korupsi di Sumsel, Abraham menambahkan, ada korupsi di infrastruktur. “Banyak pembangunan infrastruktur yang rawan dikorupsikan. Sehingga pengarahan pada pencegahan harus dilakukan,” paparnya.
Sebelum ke Palembang, Abraham Samad telah melakukan kunjungan di Padang, Kaltim, Yogyakarta. Selain itu, Abraham Samad telah mengisi seminar spirit di 20 kampus. #nti