Palembang, SumselSatu.comÂ
Dugaan ijazah palsu Mawardi Yahya (MY) yang dipertanyakan masyarakat beberapa waktu lalu, kali ini menemui babak baru. Pasalnya, pihak Dinas Pendidikan Sumsel sudah mengantungi hasil forensik yang dikirimkan oleh Polda Sumsel.
Langkah ini dilakukan karena Dinas Pendidikan Sumsel tak ingin gegabah dalam menyimpulkan sehingga melakukan koordinasi dengan Polda Sumsel sebagai institusi yang memahami objek yang ditanyakan oleh masyarakat.
“Ya, hasilnya sudah ada. Tapi belum saya baca apa hasilnya. Yang jelas hasil dari Forensik Polda Sumsel sudah ada di Kantor Dinas Pendidikan Sumsel,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Drs Widodo, MPd, Selasa (27/2/2018).
Menurut Widodo, saat ini dirinya belum bisa menjelaskan apa hasil dari Forensik Polda Sumsel tersebut.
“Saya baru pulang dari LN (Luar Negeri-red) terkait program pertukaran pelajar dan guru. Saya akan pelajari dulu hasilnya, nanti akan saya umumkan kok,” terang Widodo.
Langkah ini dilakukan pihak Dinas Pendidikan Sumsel dalam rangka mencermati aksi demo puluhan masyarakat di halaman Dinas Pendidikan Sumsel yang menuding adanya dugaan ijazah palsu salah satu calon Wakil Gubernur yakni Mawardi Yahya pada 8 Februari 2018 .
“Ya, wajar saja masyarakat ingin tahu. Dan demo kan dilindungi undang-undang. Dan kami sebagai pihak Dinas Pendidikan akan menjelaskan sebagaimana apa adanya,” jelas dia.
Widodo menambahkan, bahwa yang bersangkutan ketika itu dilakukan kros cek sekolah di dua tempat, yakni di SMA YP Kerja Tebing Grinting, Kabupaten Ogan Komering Ili (OKI) dan SMK Pertambangan Palembang yang saat ini sudah tak ada. Jika verifikasi ke Forensik Polda maka akan kelihatan apakah betul itu ijazah asli atau bukan.
Nah jika verifikasi ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)Â akan membuktikan bahwa copy-an yang dikirim ke pihak Dinas Pendidikan Sumsel apakah memang benar hasil kemenangan gugatan atau tidak.
“Jadi ketika itu saya belum di Disdik, artinya atas dugaan yang disampaikan masyarakat akan kita tindaklanjuti dengan melakukan langkah verifikasi,” pungkasnya. #ari