Palembang, SumselSatu.com
Repelita Ibrahim ikut mencalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dari Partai Nasdem. Dia mengincar suara kalangan milenial, untuk bisa merebut satu kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Muratara.
Dijumpai di sela-sela kegiatan pembekalan calon legislatif (caleg) dari Partai Nasdem, Minggu (9/9/2018), di Hotel The Zuri, Palembang, Repelita yang akan bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) IV Muratara ini, mengatakan, pemilih dari kalangan milenial jumlahnya mencapai 34,5 persen secara nasional. Ini merupakan aset suara yang sangat potensial untuk dibidik. “Pemilih milenial itu meliputi pemilih pemula berumur 17-19 tahun,” kata dia.
Selain suara kalangan milenial, Repelita juga akan menggarap potensi suara dari kalangan yang belum memiliki caleg untuk didukung alias swing voter dan sumber-sumber suara lainnya. “Kami yakin bisa meraih suara dari pemilih milenial untuk merebut kursi pimpinan DPRD,” kata dia.
Bersama caleg lain dari Partai Nasdem di Muratara, Repelita menyatakan, mereka memilih Nasdem sebagai perahu politik karena mendukung gerakan perubahan yang digaungkan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.
“Lahirnya Partai Nasdem karena adanya kekecewaan arah reformasi yang tidak jelas pasca tumbangnya orde baru, sehingga lahirlah orde reformasi. Namun sayangnya, arahnya tidak jelas, mau dibawa kemana negara ini. Akhirnya pak Surya Paloh dengan jargon gerakan perubahan mengajak kader terbaik mewakili Muratara bergabung di Nasdem,” ujarnya.
Repelita menyadari, gerakan perubahan ini tidak segampang membalikkan telapak tangan. Gerakan perubahan gampang menyebutnya namun sulit diterapkan dan dilaksanakan.
“Kami caleg Nasdem di Murarata ini berjumlah 25 orang. Visi dan misi kami sama dengan partai lain yakni meningkatkan perekonomian, sosial, keamanan, dan lain,” kata Repelita.
Repelita menjelaskan, dirinya bersama caleg lain dari Partai Nasdem memiliki visi dan misi untuk peningkatan perekonomian desa dengan penyaluran air bersih, pertanian, dan perkebunan.
“Pemerintah pusat memiliki program bantuan benih. Tapi itu belum tersosialisasi ke masyarakat, harusnya program itu gencar disosialisasikan. Contoh lain adalah perkebunan seperti kebun tebu belum tersentuh dan dianggap belum menjanjikan. Namun setelah dihitung, itu menjanjikan maka banyak yang mulai memperhitungkannya. Itu juga akan kita kembangkan,” bebernya.
Di bidang keamanan, Repelita menuturkan, saat ini sudah semakin baik. Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur sesuai dengan jargon Bupati Muratara adalah Muratara Bangkit. #nti