Jangan Golput, Generasi Milenial Diminta Kenali Caleg dan Capres

KOMPAK ---- Para narasumber diskusi “Saya Memilih” yang digelar ILUNI UI Sumsel tak hanya kompak mendorong generasi milenial untuk menyalurkan hak pilih, tetapi juga kompak berfoto bareng usai diskusi. (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Generasi milenial didorong untuk tidak golput pada Pemilu 2019 karena suara mereka turut menentukan masa depan bangsa. Guna memastikan pilihan yang tepat dengan keinginan, kaum milenial pun diminta mempelajari dan mengenali para calon legislatif (caleg) dan calon presiden (capres).

Demikian materi perbincangan yang dikupas Ikatan Alumni (ILUNI) Universitas Indonesia (UI) Sumsel pada diskusi di kegiatan Nongkrong Bareng ILUNI UI Sumsel dengan tema “Saya Memilih” di Live Coffee, Kamis (14/3/2019) malam.

Hadir dalam acara tersebut Ketua ILUNI UI Sumsel Giri Ramanda N Kiemas, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang Divisi Hukum, Abdul Malik Syafei, Tim Kampanye Nasional (TKN) Paslon 01 Fabianus Tandry, TKN Paslon 02 Ahmad Usmarwi Kaffah, dan moderator Ketua Bidang V ILUNI UI Sumsel Hernie Roesprijadji. Acara juga dihadiri puluhan mahasiswa dari perguruan tinggi di Palembang.

Ketua ILUNI UI Sumsel Giri Ramanda N Kiemas mengatakan, pihaknya menghadirkan caleg dari tim kampanye 01 dan 02, untuk berdiskusi bagaimana mereka mendekati pemilih potensial. Pasalnya angka golput saat ini masih tinggi.

“Di sini ada narasumber dari KPU Palembang yang menerangkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu,” ujar Giri.

Selain itu, ILUNI UI Sumsel juga mangundang mahasiswa dalam acara ini, karena isu yang dibahas dipandang sangat menarik dan bersentuhan dengan para mahasiswa.

“Kalangan milenial itu baru pertama atau kedua memilih. Mereka lebih energik dan kita minta mereka kenali dan pelajari para caleg dan capres. Yang terpenting jangan lupa datang ke TPS pada 17 April,” ajak Giri.

Komisioner KPU Palembang, Abdul Malik Syafei menuturkan, partisipasi seluruh elemen penting dalam pesta demokrasi. Pasalnya, hak pilih yang disalurkan itu berefek pada terwujudnya pemerintahan yang baik. “Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih,” ujar Malik.

KPU sendiri menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 sebesar 77,5 persen. Malik menyatakan optimis target tersebut bisa diraih karena pemilu kali ini berbarengan pilpres dan pileg. “Dari sosialisasi yang kita lakukan terlihat antusias masyarakat dalam pemilu ini tinggi,” katanya.

Terkait upaya mengajak pemilih menggunakan hak pilih, Fabianus Tandry dari TKN Paslon 01, menerangkan, pihaknya fokus pada kegiatan blusukan dalam rangka sosialisasi sekaligus mengajak masyarakat menyalurkan pilihan.

Fabianus Tandry menambahkan, timnya juga terus melakukan aksi door to door dalam melakukan sosialisasi.  “Saya sebagai caleg  turun langsung, untuk menyampaikan bahwa Pak Jokowi sudah membuktikan kerjanya,” tambah Fabianus.

Pada kesempatan ini, kepada para mahasiswa yang hadir, Fabianus pun mendorong untuk tidak golput, karena suara mereka menentukan masa lima  tahun kedepan.

Selain blusukan, TKN Paslon 01 juga melakukan sosialisasi di media sosial seperti instagram dan facebook. “Pemilu 2019 ini jadi lebih berwarna. Target KPU pengguna hak pilih mencapai  77 persen, saya yakin bisa mencapai 80-90 persen. Mudah mudahan April, semuanya memilih jangan hanya menonton,” kata Fabianus yang juga menjadi Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dorongan yang sama juga disampaikan Ahmad Usmarwi Kaffah dari TKN Paslon 02 sekaligus Caleg dari Partai Demokrat. Dia meyakinkan bahwa memilih pada pemilu itu sangat penting karena yang dipilih adalah penentu kebijakan, baik pusat, daerah, bahkan desa.

“Jika ada ungkapan saya tidak dapat apa apa, itu salah. Pemuda 16-30 tahun itu berjumlah 34 juta orang. Mereka nanti juga yang akan menikmati kebijakan. Jangan sampai pemuda itu apatis. Anak muda itu kekuatan,” katanya.

Ahmad menilai diskusi ini luar biasa, jadi perlu digelar rutin karena terkait golput. Apalagi dalam diskusi tidak ada saling serang, semua pernyataan yang disampaikan bersifat membangun.  Ahmad sepakat bahwa perhatian terhadap bangsa harus ditingkatkan

“Melalui acara diskusi seperti ini, dapat memperkecil golput, menyebarluaskan bahaya golput. Diperlukan komitmen penyelenggara mengajak seluruh masyarakat agar tidak golput. Mencerdaskan itu lebih baik,” pungkasnya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here