Jakarta, SumselSatu.com
Asian Games 2018 tak lama lagi akan berlangsung. KONI melalui program pengawasan dan pendampingan menekankan pentingnya peningkatan mental para atlet.
Faktor mental menjadi salah satu aspek penting atlet dalam berkompetisi. Ketatnya persaingan di Asian Games, jika tidak didukung dengan kematangan mental berpotensi membuat atlet tak maksimal.
Ketua Bidang Sport Science dan IPTEK KONI Lilik Sudarwati mengatakan secara umum ada tiga aspek yang digali setiap tim ketika melakukan pengawasan dan pembimbingan (wasping).
Pertama kendala yang dihadapi selama latihan. Kedua, sejauh mana progres persiapan. Ketiga, yang tidak kalah penting, sharing dan psychology skills.
“Karena ada beberapa atlet yang secara teknis bagus tapi belum memahami aspek-aspek psikologis yang bisa mendukung penampilan mereka. Misalnya, bagaimana merelaksasi diri dari program-program yang sudah dijalani selama ini atau berkomunikasi dengan tim. Hal-hal seperti itu yang perlu dikuatkan,” ujar Lilik.
“Terlebih, sebagai tuan rumah, atlet-atlet ini tak boleh tampil mengecewakan di Asian Games. Tingginya ekspektasi masyarakat harus bisa disikapi secara positif hingga membuat mereka lebih termotivasi untuk meraih hasil terbaik. Tidak terkecuali untuk cabang-cabang olahraga yang kurang diunggulkan,” Lilik menambahkan.
Salah satu contohnya adalah tim nasional voli pantai yang sudah berlatih di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang.
“Voli pantai salah satu cabor yang sudah menerapkan open management dan itu sangat baik karena mereka juga berpotensi medali. Hubungan atlet dan pelatih juga baik, tidak ada ganjalan-ganjalan,” ujar Lilik.
Dia menambahkan ada beberapa cabor menyatakan keinginan untuk segera memasuki Perkampungan Atlet. Hal itu dilakukan agar atlet lebih cepat beradaptasi.
“Makin dekat dengan hari pertandingan, pressure semakin bertambah. Atmosfer di wisma atlet akan bagus, terlebih jika sudah bergabung dengan cabor lain. Bisa menguatkan kebersamaan,” ucap Lilik.
Tidak hanya voli pantai, beberapa cabor yang dikunjungi tim wasping KONI adalah pencak silat, hoki, dan balap sepeda untuk disiplin BMX. Ketiganya sudah berlatih di masing-masing lokasi pertandingan Asian Games. Proses adaptasi yang cukup diharapkan mampu mendongkrak performa atlet ketika berlaga.
Wakil I Ketua Umum KONI Suwarno yang mengunjungi pencak silat mengatakan, sebagai cabor asli Indonesia, skuat Merah Putih harus bisa menunjukkan penampilan yang lebih dari negara peserta lain. Dia berharap, timnas pencak silat mematangkan kemampuan teknik mereka di sisa waktu yang ada.
“Berdasarkan wasping, pencak silat masih perlu menambah power, kecepatan, dan skill. Kami ingin, negara lain yang menyaksikan benar-benar terpukau. Setelah itu, baru dari sisi psikologis oleh Nurosi Nurasjati karena sebagai mantan atlet (karate), ia pernah mengalami kondisi yang sama,” ujar Suwarno. #min/dtc