Jakarta, SumselSatu.com
Heboh aksi Bowo Alpenliebe di Tik Tok rupanya berbuntut panjang. Selain pemblokiran aplikasi, tindakan perundungan (bullying) hingga cacian kasar ditujukan untuk Bowo, yang masih di bawah umur.
Aksi Tik Tok Bowo Alpenliebe itu juga membuat manajemen aplikasi asal China tersebut turun tangan. Manajemen Tik Tok menemui Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menjelaskan permasalahan dan mencari solusinya.
Ketua KPAI Susanto menyampaikan pihaknya menyayangkan adanya konten negatif pada aplikasi Tik Tok, khususnya yang baru-baru saja terjadi di Indonesia. Pemblokiran Tik Tok yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi langkah tepat sebagai pembelajaran.
“Hal ini harus menjadi pembelajaran untuk perbaikan sistem Tik Tok yang ramah anak. KPAI memandang penting bertemu dengan Tik Tok, sebagai langkah awal untuk melakukan pengawasan terhadap konten dalam platform Tik Tok, menuju perbaikan dan inovasi sistem dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip perlindungan anak,” ujar Susanto dalam jumpa pers di Kantor KPAI Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).
Selain soal pengawasan terhadap aplikasi tersebut, KPAI menyoroti bullying yang ditujukan kepada Bowo. KPAI menyebut seharusnya Bowo diberi tahu dengan cara yang pantas dan mendidik.
“Kami KPAI menyayangkan terkait dengan bully yang dilakukan oleh banyak pihak, misalnya kepada Ananda Bowo. Ini kan masih anak-anak, bahkan yang mem-bully kalau dibuka media sosialnya ternyata usianya jauh lebih tua dari Bowo,” ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti seusai jumpa pers di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Senin (9/7).
Retno menilai bullying terhadap Bowo di media sosial sudah kelewat batas. Bahkan ada yang bernada ancaman terhadap anak tersebut. Hal itu akan mempengaruhi mental Bowo serta keluarga.
“Orang yang usianya jauh lebih tua dari Bowo itu memberikan contoh yang tidak baik dengan cara mem-bully dan kata-kata bully-nya memang sudah menakutkan dan mengerikan karena ada ancaman-ancaman. Bowo ini kan anak-anak,” kata Retno.
KPAI mengimbau masyarakat menggunakan kalimat yang sopan dan mendidik untuk memberi tahu tindakan yang salah. Masyarakat juga diminta menjadi contoh yang baik dalam bermedia sosial agar bisa ditiru oleh anak-anak. #min/dtc