Palembang, SumselSatu.com
Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumsel dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara melakukan aksi demo di depan Kantor DPRD Sumsel, Jalan POM IX, Palembang, Senin (28/3/2022). Dalam orasinya, mahasiswa menyoroti mahalnya harga minyak goreng.
Saat aksi demo berlangsung , tidak ada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan (DPRD Sumsel) yang menemui mahasiswa lantaran sedang melaksanakan Reses Tahap I/2022.
Koordinator Aksi M Yoga Prasetyo mengatakan, mereka melakukan aksi demo untuk menyampaikan aspirasi terkait kelangkaan ataupun melonjaknya harga minyak goreng.
“Kami di sini menyampaikan ekspresi emak- emak, pedagang dan kawan atas kelangkaan ataupun tingginya minyak goreng saat ini. Di mana tidak ada kepedulian pemerintahan dan wakil rakyat kepada masyarakat,” ujar Yoga.
Menurutnya, DPRD merupakan perwakilan rakyat, dan pihaknya ingin menyuarakan suara derita masyarakat yang menjerit. Namun tidak ada satupun wakil rakyat yang menemui mereka.
“Kami ingin mendengarkan dan meminta respon wakil rakyat yang duduk manis selama ini, tapi nyatanya kami hanya diterima staf saja. Wakil rakyat yang kita pilih setiap Pemilu dan memiliki amanat menyerap aspirasi masyarakat semuanya menghilang,” sesal dia.
Selain menyuarakan mahalnya harga minyak goreng, mahasisa
juga menolak wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia.
“Kami menolak dengan tegas wacana tersebut karena itu bertentangan dengan konstitusi,” tegasnya.
Yoga mengatakan, dalam konstitusi, pemilu dilakukan lima tahun sekali mulai dari pemilihan Anggota DPR, Walikota, Bupati, Gubernur dan Presiden.
“Jangan sampai penundaan pemilu dibuat-buat dengan alasan yang tidak masuk akal,” katanya.
Usai melakukan orasi, mahasiswa diterima Kabag Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Sumsel Ikhwansyah, SSos, MM.
Dia mengatakan, akan segera menyampaikan apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa kepada pimpinan dan Komisi DPRD Sumsel.
“Mohon maaf sekarang ini para pimpinan dan anggota sedang melakukan reses ke dapilnya masing- masing, dan hari ini adalah hari terakhir,” katanya.
“Pimpinan dan anggota mohon maaf mungkin di lain waktu dilakukan audensi dan dijadwalkan waktunya. Aspirasi ini nanti kami sampaikan ke pimpinan yang biasanya ditindaklanjuti komisi yang bersangkutan,” tambah dia. #fly