Palembang, SumselSatu.com
Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia Sumatera Selatan (Matakin Sumsel) menyelenggarakan kegiatan Ruwat Bumi Hok Tek Cin Sin 2020 di Kelenteng Kong Miao, Jakabaring Sport City, Kamis (1/10/2020).
Ketua Matakin Sumsel Sakim Budi Setiawan mengatakan, pada ruwat bumi, mereka memohon kepada Tuhan agar penyakit akibat serangan Virus Corona 2019 hilang.
“Memohon kepada Tuhan agar Covid sirna dari bumi. Sehingga rakyat bisa sejahtera kembali,” ujar Sakim.
Dengan kegiatan ruwat bumi itu, kata Sakim, pihaknya juga berdoa agar Provinsi Sumsel menjadi provinsi yang maju dan terdepan.
Sebelumnya Sakim juga mengatakan, pihak memohon agar kerukunan umat beragama di Sumsel dan Tanah Air terjaga.
“Kami juga menjaga kerukunan umat beragama, saling mengisi. Bahu membahu, tidak untuk kepentingan pribadi. Toleransi umat bergama,” kata Sakim.
Di awal Sakim menyampaikan, dipilih tanggal 15 bulan 8 Imlek untuk melakukan ruwat bumi. Kata Sakim, pihaknya menyakiti waktu tersebut sebagai hari kesempurnaan Dewa Bumi.
“Beliau (Dewa Bumi-red) diangkat dari raja menjadi dewa. Dulu dia hidup di Tiongkok, tiga hari meninggal. Wajahnya tidak berubah, tetap cerah. Dan akhirnya ditugaskan menjaga bumi. Ketika hidup, beliau adalah raja yang bijaksana,” kata Sakim.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel Ahmad Najib yang hadir pada acara itu mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Ruwat Bumi Hok Tek Cin Sin 2020 yang diselenggarakan Matakin Sumsel.
“Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur dan patuh dengan ajaran leluhur. Ruwat Bumi ini sebagai ajang intropeksi diri, agar kita berbuat baik dengan alam, berbuat baik dengan alam. Sehingga hasil bumi bisa kita nikmati, tentunya dengan rasa syukur,” ujar Najib.
Najib mengucapkan terimakasih kepada umat Konghucu yang telah melaksanakan kegiatan keagamaan dengan mensyukuri nikmat Tuhan.
“Di sini kita apresiasi kegiatan doa umat Konghucu yang memanjatkan doa agar dunia bebas dari Covid-19,” katanya.
“Kita bangga, rumah ibadah di sini berdampingan. Umat Konghucu di Sumsel merupakan termasuk lima terbesar di Indonesia. Kita bangga Sumsel zero konflik. Seluruh umat beragama hidup rukun, berdampingan,” tambah Najib. #nti