Mengenal Dr Msy Mikial, Dekan Fakultas Ekonomi UTP

Dr Msy Mikial, SE, MSi, AkCA, CSRS.

Palembang, SumselSatu.com

Mengawali karir sebagai dosen biasa pada tahun 1990, Dr Msy Mikial, SE, MSi, AkCA, CSRS, kini menjabat Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang (FE UTP) periode 2020-2024.

Lima tahun berselang, tepatnya tahun 1995, Mikial melanjutkan pendidikan Strata 2 (S2) di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Jurusan llmu Ekonomi dan Akuntansi. Pedidikan S2 dan gelar MSi, dia dapatkan di tahun 1998.

“Setelah tiga tahun menempuh pendidikan di Unpad Bandung, saya pulang lagi ke Palembang, untuk kembali mengabdi di Universitas Tridinanti,” ujar Mikial saat dibincangi, Selasa (1/11/2022).

Selepas menyelesaikan pendidikan S2, karir Mikial melonjak tajam. Dimulai dengan menjabat Wakill Ketua Program Studi (Prodi) Akuntansi (1999-2004). Ketua Pelaksana Program Semique IV Prodi Akuntansi (2002-2003).

Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Prodi D3 Akuntansi (2003-2004), Wakil Dekan I (2004-2008), Ketua Pelaksana Program PHK A1 Prodi Manajemen (2006-2007), Wakil Dekan I (2008-2012) dan Asisten Direktur I (Asdir) Magister Manajemen (2013-2014).

“Pada tahun 2004 saya diminta menjadi Pembantu Dekan (Sekarang Wakil Dekan) 1 dan 2 sampai tahun 2012. Selanjutnya, tahun 2013 saya diminta lagi bertugas di MM sebagai Asdir 1,” lanjut Mikial.

Usai menyelesaikan pendidikan S2, Mikial memutuskan melanjutkan pendidikan Strata 3 (S3) di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang Jurusan Ilmu Ekonomi Kekhususan Akuntansi Keuangan tahun 2013. Gelar Doktor dia dapat di tahun 2018.

Setelah mendapat gelar Doktor, Mikial kembali menjabat Asdir Magister Manajemen (2018-2019), Ketua Penjamin Mutu FE UTP (2014-Sekarang), Pjs Dekan FE UTP (2019-2020) dan Dekan (2020-2024).

“Selesai S3 saya diminta untuk ke sana lagi (Magister Manajemen) menjadi Asdir tahun 2019. Dilanjutkan Pjs Dekan Fakultas Ekonomi sampai tahun 2020 dan menjadi Dekan sampai 2024. Alhamdulillah sampai sekarang sudah berada di tahun kedua lebih,” ujar wanita kelahiran Palembang, 5 Februari 1964.

Selama menjadi Dekan, sudah banyak program yang dia dijalankan dan mendukung program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Yakni, Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Mereka (MBKM).

“Kita juga ikut membuat program MBKM. Misalnya, merevisi kurikulum agar sesuai dengan Kurikulum MBKM. Jadi mahasiswa bisa lebih merdeka. Mereka bisa kuliah tidak harus di satu Prodi, melainkan bisa ke Prodi lain, baik di Fakultas UTP atau di universitas lain. Bisa juga ke luar kampus,” Mikial menjelaskan.

Selain itu, lanjut Mikial, ada progam magang dan studi independen. Juga melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan. Seperti kerja sama dengan PT Nutrifood dan Bank Mandiri.

“Mereka merekrut mahasiswa UTP untuk belajar menjadi pencari nasabah. Jadi mereka diajak, dididik dan dilatih bagaimana mencari nasabah dari Bank Mandiri. Juga ada seminar dari Bank Mandiri,” katanya.

Sementara dengan PT Nutrifood, berinovasi denga produk Lokalate, ditambah dengan kegiatan seminar dan kewirausahaan.

“Mereka menjadi pembicara dan sekarang masih menjalin kerja sama dengan mahasiswa untuk diajak serta mengikuti lomba dan berwirausaha,” lanjut Mikial.

“Jadi, mahasiswa Fakultas Ekonomi UTP diajari bagaimana membuat perencanaan bisnis, sampai dengan membuat produk Lokalate. Nanti akan dipasarkan dengan memasukkan produk dari Nutrifood. Misalnya dia bikin makanan, tapi ada salah satu bahannya itu dari produk Nutrifood. Contoh, Lokalate kopi yang pakai rasa buah menjadi kopi dan ada rasa buahnya, seperti itu,” tambahnya.

Selain itu, juga ada kerja sama dengan PT Indosat untuk melatih mahasiswa berwirausaha. Kemudian, kuliah online, kuliah kerja lapangan secara online dengan PT Amata Indah yang memproduksi produk Pocari Sweat.

“Kita menggunakan aplikasi Zoom. Jadi mahasiswa bisa melihat proses produksi pemasaran dari Pocari Sweat di Jawa Timur (Jatim), tapi kita Zoom dari Palembang,” tutur wanita berusia 58 tahun itu.

FE UTP, kata Mikial, juga mengikuti
bidang profesi seperti Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia (IDAI) , Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Asosiasi Manajemen Indonesia (AMI). Dilanjutkan dengan melaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Universitas Widyatama di Lumajang, Jatim.

“Kerja sama ini misalnya nanti dosennya bisa berkolaborasi untuk melakukan penelitian atau mahasiswa bisa kuliah di sana melalui pertukaran mahasiswa. Di bidang Bursa Efek, mahasiswa bisa mengambil data, bisa berinvestasi saham, meski banyak mahasiswa yang belum tertarik untuk investasi saham,” katanya.

Untuk rencana ke depan, sebelum masa jabatannya berakhir, dia ingin mendirikan Prodi S3 di FE UTP. Alasannya, karena sudah banyak dosen yang bergelar S3, ditambah 12 dosen yang sedang menyelesaikan pendidikan S3.

“Harapan saya bisa membuka Prodi S3 Akuntansi, paling tidak Prodi S2 Akuntansi, tapi masih menunggu dosen S3 Akuntansi menyelesaikan pendidikannya. Tapi itu masih rencana. Namun saya berharap bisa terealisasi sebelum masa jabatan saya yang sekitar dua tahun lagi sebagai Dekan berakhir,” harap dia.

Saat ini, lanjut Mikial, keinginan itu baru sebatas merencanakan dan menyusun proposal untuk diajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

Insya Allah tidak terkendala sumber daya manusia (SDM), karena FE UTP sudah memiliki 10 doktor. Mereka sudah mulai mengajar, melakukan penelitian dan lain sebagainya berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ditambah 12 dosen yang sedang S3 di berbagai universitas seperti di Unsri, Universitas Bengkulu (UI), Universitas Indonesia (UI), Universitas Brawijaya, Malang dan Universitas Jambi (Unja),” jelasnya.

Terkait kualitas lulusan UTP, Mikial berharap Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) sesuai dengan dengan bidangnya masing-masing. Seperti di Jurusan Manajemen ada konsentrasi Keuangan, SDM, Pemasaran dan Kewirausahaan. Sementara di Jurusan Akuntansi ada Akuntansi Manajemen yang berhubungan dengan Akuntan Auditor, sehingga para mahasiwa lebih siap mengikuti pangsa kerja.

“Selain ijazah dan transkrip, UTP sudah menerbitkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Jadi ketika mereka ikut Test of English as a Foreign Language (TOEFL) mereka ikut uji kompetensi. Ketika mereka menjadi panitia ataupun menjadi pengurus organisasi mahasiswa seperti BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) juga dimasukkan di dalam SKPI sebagai dasar kalau mereka melamar bekerja dia sudah punya kinerja,” katanya. #Ari

Biodata :

Nama : Dr Msy Mikial, SE, MSi, AkCA, CSRS.
TTL: Palembang, 5 Februari 1964
Pekerjaan: Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang
Jabatan Fungsional: Lektor Kepala

Riwayat Pendidikan:

1976, Madrasah Quraniah I
Palembang.
1980, SMP Negeri 6 Palembang
1983, SMA Negeri 1 Palembang
1990, Universitas Sriwijaya Palembang Jurusan Akuntansi (S1)
1998, Universitas Padjadjaran Bandung Jurusan Ilmu Ekonomi dan Akuntansi (S2).
2018, Universitas Sriwijaya Palembang Jurusan lmu Ekonomi Kekhususan Akuntansi Keuangan (S3).

Riwayat Pekerjaan:

1. Dosen Tetap FE-UTP (1990- Sekarang).
Wakill Ketua Program Studi Akuntansi FE-UTP (1999-2004).
2. Ketua Pelaksana Program Semique IV Program Studi Akuntansi FE-UTP (2002-2003).
3. PJS Ketua Program Studi D3 Akuntansi FE-UTP (2003-2004).
4. Pembantu Dekan I FE-UTP (2004- 2008).
5. Ketua Pelaksana Program PHK A1 Program Studi Manajemen FE-UTP
(2006-2007).
6. Pembantu Dekan I FE-UTP (2008- 2012).
7. Asisten Direktur I MM UTP (2013-2014)
8. Asisten Direktur MM UTP (2018-2019).
9. Ketua Penjamin Mutu FE UTP (2014-Sekarang).
10. Pjs Dekan Fakultas Ekonomi UTP (2019-2020).
11. Dekan Fakultas Ekonomi UTP
(2020-2024).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here