Kathmandu, SumselSatu.com
Negara Nepal menerjunkan tim khusus untuk mengambil para jasad pendaki Gunung Everest yang bermunculan di permukaan. Selain mengambil jasad pendaki, tim tersebut ditugaskan membersihkan sampah di atap dunia tersebut.
Dilansir AFP, Jumat (12/4/2019), Everest dikenal sebagai salah satu gunung yang mematikan di bumi, di mana Everest juga menyandang predikat ‘makam tertinggi seantero bumi’. Alasannya, hampir 300 pendaki tewas di sana sejak percobaan pendakian gunung tersebut dimulai, dengan 2/3 dari mayat itu masih terkubur di bawah es.
Kini, ada satu fenomena alam berhasil membuat jasad-jasad tersebut muncul ke permukaan. Adalah mencairnya lapisan es di Everest dengan cepat sehingga mayat-mayat yang sebelumnya tersembunyi itu bisa terlihat.
Tidak hanya jasad, Everest juga menjadi tempat pembuangan sampah tertinggi di dunia. Sampah-sampah yang berserakan antara lain seperti tabung oksigen, peralatan pendakian, hingga kotoran manusia di sepanjang jalur pendakian.
Pemerintah Nepal telah menggandeng dengan asosiasi pendaki gunung, tentara dan organisasi lokal untuk mengoordinasikan upaya pembersihan. Tim yang beranggotakan 14 orang akan dikirim ke base camp Everest mulai 25 April dan bertujuan untuk membawa kembali 10.000 kilogram (11 ton) sampah.
Delapan anggota kemudian akan naik ke Camp 2 pada 6.400 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan tim tiga akan bergantian naik ke Camp 4 di ketinggian 7.950 mdpl, di mana mereka akan menghabiskan 15 hari memungut sampah di lereng bersalju.
Pendaki dan pekerja di tempat tinggi akan diberikan insentif untuk membawa kembali sampah yang dikumpulkan ke base camp dan barang-barang daur ulang akan diterbangkan ke ibu kota.
“Ini adalah pertama kalinya pemerintah mengambil inisiatif untuk membersihkan gunung … tetapi itu tidak dapat dilakukan hanya dalam satu tahun. Kita harus melanjutkan ini,” kata Santa Bir Sherpa dari Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.
Enam tahun lalu, Nepal menerapkan deposit sampah $ 4.000 per tim yang akan dikembalikan jika masing-masing pendaki menurunkan setidaknya delapan kilogram (18 pon) limbah, tetapi hanya setengah dari pendaki kembali dengan sampah mereka. #min/dtc