Palembang, SumselSatu.com
Jumlah orang yang melamar ingin menjadi asisten rumah tangga (ART) dan baby sitter di Yayasan Mutiara Hati, Palembang, meningkat.
Nurasiah, pemilik Yayasan Mutiara Hati, mengatakan, sebelum marak kasus penderita Covid-19, pelamar yang datang berkisar 10 orang. Namun, setelah kasus Covid-19 marak, bisa mencapai 30 orang.
“Pelamar yang datang kebanyakan bekerja di restoran, kemudian kena PHK, akhirnya melamar ke yayasan kami,” ujar Nurasiah ketika dibincangi SumselSatu, Rabu (24/6/2020).
Dia mengatakan, tidak semua pelamar langsung diterima. Karena, pihaknya juga memperhatikan pelatihan yang diberikan. Hanya tiga orang akan dilatih setiap hari.
“Kami akan melatih pekerja sebelum disalurkan, paling lama seminggu. Prinsipnya, kami ingin menyediakan pekerja yang berkualitas, terampil, dan terjamin,” kata Nurasiah.
Kata dia, pelamar diharuskan melewati serangkaian tes sesuai protokol kesehatan (Protkes) pencegahan penyebaran Covid-19.
Dia menambahkan, untuk penempatan ART maupun baby sitter dengan sistem kontrak. Mulai dari empat bulan hingga setahun. Pengguna jasa akan dikenakan biaya admin tebus Rp700 ribu untuk kontrak empat bulan, Rp1,1 untuk enam bulan, dan Rp2,2 untuk setahun.
“Majikan akan dapat garansi pengganti apabila pekerja tidak cocok. Garansi akan kami berikan sebanyak dua kali dan tidak dikenakan lagi biaya,” katanya.
Saat ini, Yayasan Mutiara Hati hanya menyalurkan tenaga kerja di wilayah Sumsel. Untuk pemesanan ART atau baby sitter bisa datang lansung ke Yayasan Mutiara Hati di Jalan Inspektur Marzuki, Lorong Bakti, Komplek Griya Permata Pakjo, Blok A5, Palembang, atau pesan melalui WhatsApp 087795514418. #nti