Pemkab Muba Jajaki Kerjasama Wujudkan Green Global Regency

Seminar Ketahanan Nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). (FOTO: KOMINFO MUBA).

Jakarta, SumselSatu.com

Dalam upaya merealisasikan gagasan Musi Banyuasin (Muba) menjadi Green Global Regency (Kabupaten Global Hijau), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba melalui Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah Kabupaten Muba akan memanfaatkan peluang yang ada pada Association of South East Asian Nations (ASEAN) Connectivity.

Hal ini diungkapkan Penjabat Bupati Muba H Apriyadi Mahmud melalui Kepala Bagian Kerjasama Dicky Meiriando usai mengikuti Seminar Ketahanan Nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) bekerjasama dengan United Cities & Local Governments (UCLG ASPAC), dengan tema ‘Kerjasama Jejaring Daerah Untuk Penguatan Global Value Chain dan Global Supply Chain ASEAN’ di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Dijelaskan Dicky, gagasan Green Global Regency ini bertujuan untuk mewujudkan Kabupaten Muba menjadi pusat perekonomian hijau yang mempunyai jejaring secara global.

Dicky meyakini gagasan ini dapat terealisasi, mengingat sejak 2017 Muba telah mendeklarasikan diri menjadi Kabupaten Lestari dan di tahun 2021 Muba telah memiliki Perda Muba Hijau yang menjadi payung hukum dalam melaksanakan pembangunan ekonomi hijau, serta ditahun yang sama telah mendeklarasikan Visi Global Muba, yakni menjadi Ibukota Dunia untuk Energi Berkelanjutan di tahun 2030 kemudian bergabung dengan asosiasi global pemerintah daerah yakni UCLG ASPAC.

“Guna merealisasikan gagasan tersebut sangat dibutuhkan adanya kerjasama dengan daerah di luar negeri. Setidaknya dapat diawali dengan adanya kerjasama dengan pemerintah daerah di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Muba akan masuk dalam ASEAN Connectivity melalui fasilitasi dari UCLG ASPAC,” kata Dicky.

Dicky menjelaskan, ASEAN Connectivity sendiri berfokus pada tiga dimensi, meliputi konektivitas fisik (physical connectivity), konektivitas kelembagaan (institutional connectivity), dan konektivitas antarmasyarakat (people to people connectivity).

“Pemkab Muba akan memanfaatkan peluang yang ada di ASEAN Connectivity untuk melakukan penjajakan kerjasama dengan Pemerintah Daerah di Negara-negara ASEAN guna mendukung terwujudnya Kabupaten Muba menjadi salah satu pusat perekonomian hijau di kawasan Asia Tenggara,” ujar Dicky.

Melalui UCLG ASPAC yg saat ini terdapat 47 Pemerintah Daerah dan 13 Asosiasi Pemerintah Daerah di kawasan Asia Tenggara yang telah bergabung di UCLG ASPAC dan menjadi Sekretariat ASEAN Mayor Forum.

Diharapkan dapat memfasilitasi Pemkab Muba masuk dalam ASEAN Connectivity dan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah di negara ASEAN dalam rangka mewujudkan Green Global Regency. #fly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here