Palembang, SumselSatu.com
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Februari 2018 mencapai 4,02 persen. Angka ini mengalami peningkatan dibanding bulan yang sama pada 2017 yakni sebesar 3,80 persen atau naik 0,22 persen dari jumlah layak kerja.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, Yos Rudiansyah saat dijumpai di kantornya, Senin (7/5). Yos mengatakan, angka penganguran di Sumsel tahun 2018 sampai dengan bulan Februari berjumlah 175 ribu orang dari 4.369.000 angkatan kerja.
“Jumlah ini meningkat 0,22 persen dari tahun 2017 di bulan yang sama yang hanya sebesar 161 ribu orang, dari 4.083.000 angkatan kerja,” kata Yos.
Dia menjelaskan, TPT adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.
“Dilihat dari daerah tempat tinggalnya, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibandingkan di perdesaan. Pada Februari 2018, TPT perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding perdesaan. Pada Februari 2018, TPT perkotaan sebesar 6,19 persen sedangkan TPT di wilayah perdesaan sebesar 2,77 persen,” jelas Yos.
Dilihat dari tingkat pendidikan, pada Februari 2018, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 9,21 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 7,66 persen.
“Dengan kata lain ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA. Mereka yang berpendidikam rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 1,87 persen. Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, TPT mengalami peningkatan pada tingkat pendidikan SD ke bawah, SMA, dan perguruan tinggi. Sedangkan TPT pada tingkat pendidikan lain menurun,” ujar Yos.
Ditambahkan Yos, untuk jumlah angkatan kerja di Sumsel juga ikut bertambah pada Februari 2018, yakni sebanyak 4.368.000 orang atau bertambah 124 ribu orang dibandingkan Februari 2017 sebanyak 4.244.000 orang.
“Sejalan dengan angkatan kerja itu, yang bekerja di bulan Februari 2018 sebanyak 4.193.000 orang,” ujar Yos.
Yos juga menjelaskan, terdapat sembilan lapangan usaha mengalami peningkatan penyerapan penduduk bekerja yaitu di kategori pertambangan, industri, listrik dan air, perdagangan, angkutan dan informasi, akomodasi dan penyediaan makan minum, aktivitas profesiaonal dan penyewaan, pendidikan, dan jasa lainnya. #ard