Peragakan Pemadaman Api Dengan Personel Terbanyak, Kilang Pertamina Internasional Raih Rekor MURI

MURI---Pencapaian Rekor MURI pada peragaan pemadaman api dengan personel terbanyak. (FOTO: SS 1/IST).
MURI—Pencapaian Rekor MURI pada peragaan pemadaman api dengan personel terbanyak. (FOTO: SS 1/IST).

Palembang, SumselSatu.com

PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical terus berkomitmen pada aspek Health, Safety, Security, Environment (HSSE), terutama dalam aspek Safety di kilang sebagai salah satu unit bisnis Pertamina yang paling high risk.

Dalam rangka peringatan Hari Pemadam Kebakaran Internasional (International Fire Fighters Day) 2024, PT KPI berupaya memperluas edukasi kepada publik tentang pentingnya aspek HSSE, terutama bagi komunitas masyarakat.

Rabu (10/7/2024), digelar pencapaian Rekor MURI pada peragaan pemadaman api dengan personel terbanyak, yang digelar secara serentak di seluruh Refinery Unit (RU) dan anak perusahaan PT KPI, termasuk salah satunya di RU III Plaju di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Sebanyak 1562 peserta dari seluruh Indonesia tercatat dalam capaian Rekor MURI ini. Di Plaju sendiri, tercatat sebanyak 200 peserta, terdiri dari masyarakat sekitar, mahasiswa, serta kelompok UMKM binaan Kilang Pertamina Plaju.

Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia mengatakan, pelaksanaan pemadaman api dengan peserta terbanyak ini, diharapkan seluruh peserta mendapat pengalaman langsung serta wawasan terkait emergency dan penanggulangan keadaan darurat seperti kebakaran, dan menghindari kepanikan jika hal serupa terjadi di lingkungan masing-masing.

“PT KPI melaksanakan kegiatan ini, Alhamdulillah diberikan apresiasi dalam pelaksanaannya yang akhirnya didaftarkan Rekor Muri, pesertanya ada dari internal, masyarakat sekitar, mahasiswa, pemerintah dan lain-lain,” katanya.

Menurutnya, tujuan kegiatan ini melaksanakan edukasi kepada masyarakat serta pegawai. Untuk mengedukasi bagaimana memadamkan api yang aman, menggunakan fire blanket.

Dengan kegiatan ini diharapkan memberikan edukasi yang efektif kepada masyarakat. Pada akhirnya masyarakat yang belum terbiasa menghadapi api kecil bisa menghadapinya.

“Peringatan Fire Fighter Day ini mendorong kita meningkatkan awareness di bidang pencegahan dan penanggulangan darurat sesuai kebutuhan,” katanya

Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk emergency preparedness. PT Kilang Pertamina Internasional, termasuk di antaranya Refinery Unit III Plaju, selalu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat.

Sementara di Palembang, menurut Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Siti Rachmi Indahsari, melalui kegiatan ini memberikan awareness dan pengetahuan kepada masyarakat, bahwa Pertamina sangat concern terhadap keselamatan kerja.

Menurutnya, untuk aplikasinya di rumah menggunakan yang ada di rumah, sehingga apabila terjadi kebakaran misal terjadi pada kompor jadi tidak panik dan tahu apa yang dilakukan.

Pelaksanaan Pemadaman Api dengan personel terbanyak ini, diharapkan seluruh peserta mendapat pengalaman langsung serta wawasan terkait Emergency & Penanggulangan Keadaan Darurat seperti kebakaran, dan menghindari kepanikan jika hal serupa terjadi di lingkungan masing-masing.

Antusiasme Peserta

Para partisipan memadamkan dengan cara menggunakan Fire Blanket. Api yang dinyalakan berada pada sebuah tong dengan diawasi penuh oleh tim Emergency Insurance-HSSE RU III Plaju.

Antusias para peserta sangat terlihat memenuhi lapangan Aneka tempat diadakan peragaan pemadaman api ini. Pelaksanaan Pemadaman Api dengan personel terbanyak ini, diharapkan membuat seluruh peserta mendapatkan pengalaman langsung serta wawasan terkait Emergency & Penanggulangan Keadaan Darurat seperti kebakaran, dan menghindari kepanikan jika hal serupa terjadi di lingkungan masing-masing.

Peserta dari masyarakat pengelola Taman Edukasi Pertamina Plaju Dewi (40) mengatakan, awalnya sempat deg-degan melihat api yang cukup besar, namun dengan didampingi instruktur jadi tidak takut.

“Kegiatan ini sangat mengedukasi dan bermanfaat, apabila terjadi insiden misal kompor terbakar bisa menggunakan peralatan yang ada di rumah seperti pakai handuk dibasahi atau pakai karung goni,” ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan Mahasiswi Unsri yang turut jadi peserta Silvi (20), yang juga merasa deg-degan dan agak cemas kalau apinya tidak padam.

“Namun dengan didampingi petugas dan diarahkan kami jadi nggak takut dan hilang cemasnya. Ini pertama kali saya ikut kegiatan seperti ini dan nantinya bisa diterapkan jika ada kejadian saat masak, sudah tahu hal yang harus dilakukan,” tandasnya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here