Palembang, SumselSatu.com
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ke-78 digelar dalam Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel, Jalan POM IX, Palembang, Rabu (15/5/2024). Kegiatan tahun ini mengambil tema ‘Dengan Semangat Hari Jadi Provinsi Sumatera Selatan Ke-78 Menuju Sumsel Maju, Mandiri, dan Sejahtera’.
Rapat dibuka secara langsung oleh Ketua DPRD Sumsel Dr Hj R A Anita Noeringhati, SH, MH, dan dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Dr Agus Fatoni, MSi.
Dalam sambutannya, Anita mengucapkan selamat Hari Jadi Provinsi Sumatera Selatan untuk seluruh komponen. Menurutnya, tema yang diusung dalam HUT Sumsel kali ini untuk memantapkan, meningkatkan dan memperkokoh tekad serta semangat juang bersama dalam membangun dan mengantarkan Sumsel menjadi lebih baik dan terdepan.
“Rapat ini merupakan wujud syukur dan sebagai wahana melakukan refleksi pembangunan pemerintah. Oleh karena itu, segenap pembangunan yang tercapai perlu ditingkatkan dan yang belum dicapai dengan tanggung jawab bersama harus diraih bersama,” ujar Anita.
Menurut Anita, hasil pembangunan yang dicapai harus diperuntukkan demi kesejahteraan masyarakat Sumsel. Ia mengajak semua pihak bersinergi dan bekerja cerdas mewujudkan Sumsel yang lebih baik.
“Sumsel banyak meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional. Untuk itu kami mengapresiasi Pj Gubernur Sumsel yang ikut dalam pembangunan di Sumsel,” katanya.
Anita menambahkan, sepanjang tahun 2023 Sumsel sudah meraih 56 penghargaan dan tentunya merasa bangga karena meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk pengelolaan keuangan Sumsel.
“Sebagai Ketua DPRD Sumsel saya berharap ke depan untuk lebih baik lagi, hal-hal yang belum terselesaikan harus segera diselesaikan,” ujar perempuan pertama yang menjabat Ketua DPRD Sumsel itu.
Dia mengatakan, untuk pemimpin ke depan harus bisa lebih memperkenalkan Sumsel, tidak hanya di lokal dan tentunya harus menjalin kerjasama baik tingkat nasional maupun internasional.
“Kerjasama tingkat nasional dan internasional diperlukan, karena kita cukup bangga Sumsel mempunyai infrastruktur yang memadai khususnya untuk olahraga. Bahwa Jakabaring Sport City (JSC) itu adalah satu-satunya dari seluruh provinsi yang memiliki tempat olaharaga yang terkonsentrasi,” katanya.
Dia menganggap JSC belum optimal dari segi pemberdayaan sehingga JSC sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum berkontribusi untuk Provinsi Sumatera Selatan.
“JSC sebagai BUMD dirasa belum optimal dalam pemberdayaan sehingga belum berkontribusi untuk provinsi Sumsel,” katanya.
Anita mengatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus terus digerakan karena UMKM yang saat ini telah digerakan sangat membantu masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi ke bawah.
“Bagaimana kita memberikan edukasi atau pelatihan-pelatihan kepada kaum milenial. Karena saat ini banyak sekali keluhan mengenai pengangguran lantaran banyaknya mahasiswa yang telah lulus kuliah sangat sulit menjadi dalam mencari pekerjaan,” ujar Anita yang dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu.
“Saya berharap seluruh OPD mempunyai suatu program untuk para milenial, karena kita tahu bahwa Indonesia emas 2045 harus kita songsong dengan kesiapan dari para kaum milenial,” tambahnya
Memperkuat Daya Saing
Sementara itu, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengajak semua pihak melakukan terobosan dan inovasi sebagai upaya mempercepat capaian tujuan pembangunan, meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing.
“Dalam beberapa tahun terakhir kita berupaya untuk mempercepat tercapainya indikator makro pembangunan. Sumsel telah melaksanakan berbagai program strategis dan prioritas yang dilaksanakan serentak bersama kabupaten/kota. Hal ini akan terus dilakukan untuk mempermudah tercapainya tujuan pembangunan di Sumsel,” ujar Fatoni.
Dalam HUT itu, ia juga meminta seluruh komponen memaknainya sebagai rasa syukur, bahan evaluasi dan untuk scanning ulang terhadap kondisi saat ini.
“Mungkin kita perlu melakukan inovasi untuk menghadapi kondisi internal, regional, nasional dan internasional yang selalu bergerak dinamis mengiringi langkah kita,” katanya.
Fatoni menyebut, cukup banyak capaian pembangunan yang sudah diraih Pemprov Sumsel di berbagai sektor. Hal ini terlihat dari berbagai indikator makro pembangunan yang memperlihatkan tren yang membaik.
“Usai pandemi Covid-19, ekonomi Sumsel mampu menggeliat dengan pertumbuhan stabil di kisaran 5%. Kondisi itu, memicu turunnya persentase kemiskinan hingga mencapai angka 11,78 persen pada 2023. Angka itu bahkan turun 10% dalam kurun waktu 20 tahun,” katanya.
Hal itu juga mendegradasi angka kemiskinan ekstrem menjadi 1,29 persen. Di tengah berkembangnya subsektor ekonomi kreatif dan bergesernya sektor pertanian ke sektor industri, Sumsel mampu menekan tingkat pengangguran terbuka. Pada 2023 angkanya 4,11%, lebih baik dibandingkan nasional.
Pembangunan manusia juga menjadi prioritas. Indikasinya membaiknya skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana pada 2023 mencapai 73,18 poin. IPM tinggi itu merupakan tahun keenam dengan kategori tinggi, meski angkanya masih di bawah nasional.
“Meningkatnya angka IPM mengindikasikan ada perbaikan, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan serta pendapatan per kapita. Khusus di bidang kesehatan, usia harapan hidup juga meningkat di angka 74,04 tahun,” ungkapnya.
Capaian stunting 2022 lalu mencapai 18,6%. Namun diupayakan mampu memenuhi target 14% secara nasional pada 2024.
“Beberapa capaian indikator makro itu menggambarkan bagaimana posisi Sumsel dalam konstelasi nasional sekaligus menunjukkan bahwa masih tersisa persoalan mendasar yang harus diperbaiki ke depannya,” jelas Fatoni.
Pembangunan manusia bukan hanya peningkatan kualitas, tapi juga mengelola kuantitas penduduk. Penyediaan sarana prasarana kesehatan, pendidikan, perumahan, air bersih, persampahan serta penyediaan pangan, masih akan menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.
“Sumsel akan berhadapan dengan tingginya usia produktif (bonus demografi) dan semakin banyaknya penduduk usia tua (aging population). Lima tahun ke depan, kelompok usia 15-64 tahun akan berada pada titik tertinggi yaitu berkisar 68,3%. Kondisi ini memerlukan antisipasi yang tepat,” katanya.
Bukan hanya penyediaan lapangan kerja yang in-line dengan pendidikan para pencari kerja, tetapi juga bagaimana kebijakan yang dikeluarkan pemerintah harus menjadi sebuah sistem yang mendukung lahirnya wirausahawan baru.
“Menyimak hasil capaian, evaluasi dan kondisi Sumsel, ke depan komitmen pemerintah dan semua pihak terkait, untuk menyejahterakan masyarakat seharusnya bukan sekedar gimmick belaka, tanpa diikuti implementasi yang nyata,” imbuhnya.
Fatoni mengatakan, semua itu diraih berkat kekompakan, kerja keras dari seluruh elemen yang ada.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen, seluruh Forkopimda, DPRD, Bupati/Walikota, BUMN, BUMD, swasta dan seluruh masyarakat yang telah bersama-sama memajukan Sumsel, kemudian mensejaterahkan masyarakat sehingga membuat citra dan marwah Sumsel menjadi semakin baik,” katanya.
Dia mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan dan masih banyak yang belum tercapai dan yang harus dilakukan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel pada tahun 2024 telah mencanangkan gerakan serentak untuk mempercepat pembangunan Sumsel.
“Terdapat gerakan pengendalian inflasi serentak, pasar murah serentak, bedah rumah serentak se Sumsel yang akan membangun sebanyak 8391 rumah. Selain itu, ada juga gerakan pembangunan sanitasi serentak se-Sumsel akan ada 6894 yang dibangun. Kemudian gerakan penanganan stunting akan terus dilakukan,” katanya.
Pemprov Sumsel akan terus memperjuangkan agar Kopi Sumsel menjadi tuan rumah karena Sumsel merupakan daerah penghasil kopi terbesar. Lebih dari 25 persen kopi yang dipasok berasal dari Sumsel.
“Kita merupakan daerah penghasil kopi terbesar, lebih dari 25 persen pasokan kopi berasal dari Sumsel. Kita juga memiliki lahan terluas di Indonesia 271,000 hektar, oleh karena itu kita sungguh serius agar Kopi Sumsel mendunia,” katanya.
Rangkaian HUT Sumsel ini digelar dengan berbagai kegiatan sejak Maret 2024. Berupa bazar Ramadan, pasar murah, tabligh akbar, lomba menyanyikan mars Sumsel, lomba kebersihan kantor, pengobatan gratis, donor darah, lomba tradisional, jalan santai, senam bersama dan lainnya. Acara akan berakhir 30 Mei mendatang dengan kegiatan gotong royong dan kebersihan.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan pemberian bantuan hibah, honorarium, dan bantuan sosial ke pondok pesantren (ponpes) dan panti anak secara simbolis. (ADV).