Palembang, SumselSatu.com
Dari total 217 SMK negeri dan swasta yang akan melaksanakan Ujian Nasional (UN) 2018 sebanyak 206 SMK menggunakan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), dan 11 SMK yang UN berbasis Pensil dan Kertas (UNKP).
Oleh sebab itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel menghimbau agar SMK yang melaksanakan UNBK untuk memiliki genset sendiri untuk mengantisipasi jika terjadi pemadaman listrik.
Kabid SMK Disdik Sumsel Erlina mengatakan, dari 217 SMK negeri dan swasta se-Sumsel, hanya 11 SMK yang melaksanakan UNKP. Sisanya melaksanakan UNBK. “11 SMK yang belum melaksanakan UNBK 2 SMK di Lahat, 1 SMK di Muara Enim dan 8 SMK di OKUS,” ujarnya.
Sekolah yang belum melaksanakan UNBK, lanjut Erlina, dikarenakan berbagai faktor di antaranya kendala jaringan dan listrik. Oleh sebab itu, dia menghimbau kepada 206 SMK yang melaksanakan UNBK untuk memastikan jaringannya siap dan wajib memiliki genset sendiri.
“Bapak Gubernur telah melakukan kerjasama dengan PLN agar listrik tidak padam ketika UN berlangsung. Tapi untuk mengantisipasinya, SMK harus punya genset sendiri. SMK juga harus memiliki server cadangan,” tegasnya.
Mengenai simulasi UN, Erlina mengungkapkan, akan dilaksanakan sebanyak 3 kali. Simulasi pertama dilaksanakan pada September, dan simulasi kedua pada Februari.
“Untuk simulasi ketiga kita menunggu petunjuk dari Direktorat SMK Pusat. Karena pelaksanaan simulasi dilaksanakan serentak seluruh Indonesia,” bebernya.
Erlina menambahkan, peserta UN SMK sebanyak 32.459 siswa terdiri dari 31.492 siswa yang ikut UNBK dan 967 siswa yang mengikuti UNKP. Pelaksanaan UN SMK pada 2-5 April, UN susulan pada 17-18 April dan pengumuman pada 2 Mei.
“Tahun lalu kelulusan siswa SMK 100 persen. Jadi tahun ini kita targetkan kelulusan juga 100 persen,” pungkasnya. #nti