Palembang, SumselSatu.com
Masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) diminta tidak lengah dan tetap waspada meski pemerintah sudah mencabut atau menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Mawardi Yahya saat melaksanakan rapat koordinasi pencabutan PPKM yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual di Command Center Pemprov Sumsel, Senin (2/1/2023).
“Aktivitas masyarakat silakan berjalan. Tapi ada ketentuan prokes yang tetap dijaga agar ekonomi kita bisa pulih. Dan sesuai arahan Menkes tadi masyarakat dituntut kesadarannya tetap menjaga prokes. Dan rumah sakit agar tetap bersinergi dengan mitra karena ini belum sepenuhnya hilang,” ujar Mawardi.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan dalam arahannya mengatakan, setelah hampir 3 tahun sejak pandemi Covid-19, pemerintah memutuskan untuk menghentikan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.
Penghentian kebijakan ini menurutnya dilakukan dengan berbagai pertimbangan di antaranya situasi pandemi Covid-19 yang terkendali, tingkat imunitas yang tinggi di masyarakat, kesiapan kapasitas kesehatan yang lebih baik dan pemulihan ekonomi yang berjalan cepat.
Ia mengatakan, meski kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat telah dihentikan, menurutnya masyarakat tetap harus waspada karena pandemi belum sepenuhnya berakhir. Monitoring terhadap kasus harus tetap dilaksanakan dan vaksinasi booster harus tetap didorong. Begitupun peran masyarakat terus didorong untuk tetap menjaga penerapan protokol kesehatan (Prokes).
“Pemberian obat-obatan dan vitamin harus tetap tersedia si berbagai fasilitas kesehatan (Faskes) selama masa transisi. Selain itu pemberian bansos harus tetap diberikan untuk menjaga proses pemulihan ekonomi yang telah berjalan cepat,” jelasnya.
Luhut mengatakan, keberhasilan pengendalian pandemi Covid-19, menurutnya, buah dari kebijakan yang terintegrasi antara berbagai elemen. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, Tenaga Kesehatan, Akademisi, masyarakat dan pihak-pihak lain.
“Keberhasilan juga berasal dari kerja yang berbasiskan data, ilmu pengetahuan dan menggunakan teknologi. Keberhasilan ini sedianya harus ditiru dan diterapkan dalam kebijakan pembangunan yangblain,” ujarnya.
Luhut mengatakan, keberhasilan pengendalian pandemi Covid 19 menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan mampu mengatasi permasalahan paling kompleks sekalipun. Untuk itu, dia mengajak masyarakat Indonesia untuk bekerja keras mewujudkan Indonesia yang lebih kuat dan sejahtera pascapandemi Covid-19.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, agar pencabutan PPKM dapat dikomunikasikan kepada masyarakat secara seragam. Menurutnya, pencabutan atau penghentian PPKM itu hanya program dari keseluruhan strategi pemerintah dalam menghadapi transisi dari pandemi menjadi endemi.
“Hal yang penting kita sampaikan ke masyarakat dalam proses transisi ini adalah ini dipastikan dilakukan bertahap. Akan ada penurunan intervensi pemerintah dan juga kita harap ada peningkatanpartisipasi masyarakat,” katanya.
Ia mencontohkan di masa transisi ini peran masyarakat dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga akan menjadi sangat penting. Seperti influenza, demam berdarah dengeu (DBD) meski sempat jadi pandemi besar ini akan menjadi ke level normal. Sehingga masyarakat jangan terlalu euforia dan tetap menjaga prokes.
“Jangan euforia dan tetap prokes. rajin cuci tangan dan menggunakan masker. Kalau tidak enak badan badan tes dan jika positif bisa isolasi di rumah dan vaksin. Kita harap bertahap agar intervensi kepada masyarakat diturunkan sehingga transisi pandemi menuju endemi di Indonesia berjalan lancar,” katanya. #Fly