Palembang, SumselSatu.com
Gubernur DKI Jakarta Periode 2007-2012 Fauzi Bowo atau Foke dan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Periode 2003-2008 Ir Syahrial Oesman, MM, punya kesan mendalam terhadap sosok H Chairul S Matdiah, SH, MHKes, yang merayakan Hari Ulang Tahun ke-60, Selasa (2/7/2024).
Foke mengatakan, mengenal Chairul S Matdiah saat menjadi kader Partai Demokrat tahun 2007 dan seorang pengacara yang praktek di Kantor Bellezza Permata Hijau, Jakarta.
“Chairul sosok yang visioner, loyalitas dan gesit dalam berurusan. Sebagai pengacara Chairul selalu berbagi dengan anak yatim dan kaum dhuafa,” ujar Foke saat dimintai komentarnya terkait sosok Chairul S Matdiah, Jumat (12/7/2024).
Di usia ke-60 tahun, Foke mendoakan agar Chairul S Matdiah diberikan usia yang panjang dan berkah, serta senantiasa dilimpahkan karunia kesehatan.
“Sebagai Anggota DPRD Sumsel, saya mendoakan agar langkah dan keputusan yang diambil selalu mengarah kepada kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Juga senantiasa diberikan kebijaksanaan dan kekuatan untuk mewakili suara masyarakat dengan baik,” ujar Foke.
Sementara Syahrial mengaku mengenal Chairul S Matdiah saat dia menjabat Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Periode 2000-2003. Berlanjut saat menjabat Gubernur Sumsel Periode 2003-2008.
“Saya dikenalkan oleh Ir H Irwan Effendi (kakak angkat Chairul S Matdiah),” ujar Syahrial.
Syahrial mengatakan, saat dia menjabat Gubernur Sumsel, Chairul diberikan kepercayaan sebagai Staf Ahli Pemerintah dan Pengacara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
“Salahsatu yang saya ingat beliau dapat memenangkan gugatan gedung perkantoran milik Pemprov Sumsel yang terletak di Jalan Radio, Palembang, yang saat itu dikuasai oleh Pemprov DKI Jakarta,” ujar Syahrial.
Syahrial mengaku menemani Chairul saat menjalani operasi cangkok ginjal di Mount Elizabeth Hospital Singapura tahun 2007 dan operasi cangkok ginjal yang kedua di Kamboja tahun 2018.
“Setelah menjalani operasi di Kamboja, Chairul dirawat di Mount Elizabeth Hospital Singapura, dan saya hadir memberikan support agar beliau cepat sembuh. Alhamdulillah beliau masih sehat hingga saat ini,” ujar Pria kelahiran Palembang, 25 Mei 1960 itu.
Sosok Chairul, dikatakan Syahrial, adalah orang yang harmonis, supel, mudah bergaul, dan selalu hormat dan santun kepada siapa saja. Chairul juga pengacara hebat dan pantang menyerah dalam segala hal.
“Dia sahabat dan adik yang sangat baik. Selamat ulang tahun adinda Chairul S Matdiah, panjang umur, sehat selalu sukses dalam pekerjaan, dan selamat karena kembali terpilih menjadi Anggota DPRD Sumsel untuk yang ketiga kalinya berturut-turut,” ucap Syahrial.
Dua Sosok yang Membantu Karir Pengacara
Chairul S Matdiah mengatakan, awal perkenalan dengan Syahrial Oesman menjadi puncak kesuksesannya sebagai pengacara.
“Saya dikenalkan oleh kakak angkat saya Irwan Effendi. Dari situ saya mulai berkomunikasi dengan pak Syahrial Oesman,” katanya.
Setelah Syahrial terpilih menjadi Gubernur Sumsel Periode 2003-2008, dia diajak Irwan Effendi menjadi tim sukses.
“Setelah Syahrial menjadi gubernur, saya kemudian dijadikan pengacara Pemprov Sumsel dan Staf Ahli Pemerintah Daerah, tapi lebih dikenal dengan pengacara Pemprov,” ujar Chairul.
Di masa Syahrial menjadi Gubernur Sumsel Periode 2003-2008, banyak sekali perusahaan yang menggunakan jasanya sebagai pengacara. Di Sumsel ada 35 perusahaan dan di Jakarta 10 perusahaan.
“Selama bersama pak Syahrial, saya memiliki kedekatan dengan beberapa perusahaan besar dan beberapa saya pegang seperti ConocoPhillips dan PT Medco Energi Indonesia. Kedekatan itu juga berlangsung di Jakarta. Banyak perusahaan sawit dan perminyakan yang saya pegang di seluruh Sumsel dan Jakarta. Di situlah keberhasilan saya,” katanya.
“Selama menjadi pengacara ada 100 kasus perdata dan 200 pidana yang saya tangani. Juga ada kasus Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Niaga, namun itu bisa dihitung dengan jari,” sambung Wakil Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Sumsel Periode 2003-2008.
Pasang surut karir pengacara dirasakan Chairul di akhir tahun 2008. Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2008, Syahrial kalah dalam pemilihan dan tak lagi menjadi gubernur.
Pasangan Syahrial Oesman-Helmy Yahya kalah dari pasangan Alex Noerdin-Eddy Yusuf. Alex Noerdin memenangi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Sumsel Periode 2008-2013 dengan meraih total suara 1.866.390 suara, sedangkan Syahrial Oesman meraih 1.764.373 suara.
“Setelah pak Syahrial tidak lagi menjadi gubernur, 90 persen perusahaan di Sumsel berhenti memakai saya menjadi lawyer perusahaan. Mereka menganggap saya bukan orang pak Alex, tapi orang Syahrial,” ucap lulusan S2 Magister Hukum di Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang.
Setelah Syahrial kalah, Chairul masih memiliki kedekatan dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Kedekatan itu membuat sejumlah perusahaan besar kembali menggunakan jasanya sebagai lawyer.
“Banyak sekali perusahaan di Jakarta saya pegang, hampir 30 perusahaan. Kantor saya ada di Bellezza Permata Hijau, Jakarta. Jadi dua orang inilah (Syahrial Oesman dan Fauzi Bowo-red) yang sangat terkesan dan banyak membantu karir saya sebagai lawyer,” terang Chairul yang kini menjabat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel. #fly