Rekam Biometrik Rampung, Kloter 1 JCH Palembang Segera Terbang ke Madinah

SIDIK JARI – Seorang calon jemaah haji kloter 1 Embarkasi Palembang merekam sidik jarinya pada proses rekam biomedik di Asrama Haji Palembang, Selasa (17/7/2018). (FOTO: SS1/IST)

Palembang, SumselSatu.com

Sebanyak 449 jamaah calon haji (JCH) kloter 1 Embarkasi Palembang asal Kabupaten OKU Timur dan Lubuklinggau, Selasa (17/7/2018), sudah berada di Asrama Haji Palembang dan telah melakukan rekam biometrik.

Rencananya, kloter ini akan diberangkatkan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang menuju Madinah, Rabu (18/7/2018) dinihari, pukul 02.30 WIB.

Ketua  Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Palembang HM Alfajri Zabidi mengatakan, sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci, jamaah akan mengikuti seremoni pelepasan di Aula Asrama Haji Palembang, malam ini sekitar pukul 22.30 WIB. Rencananya, mereka akan dilepas Gubernur Sumsel yang diwakili Asisten I Setda Provinsi Sumsel H Akhmad Najib.

“Berdasarkan informasi yang kita peroleh, acara pelepasan juga akan dihadiri empat orang anggota Komisi VIII DPR RI dan Plt Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI,” jelas Fajri.

Menurut Fajri, JCH Kloter 1 sudah mulai memasuki Asrama Haji Palembang sejak pukul 08.00 WIB tadi pagi. Mereka mengikuti prosesi penerimaan seperti pemeriksaan kesehatan, pembagian gelang, pembagian uang living cost, pembagian bantuan uang  transport dari Gubernur Sumsel, pengembalian uang pembayaran paspor, serta sejumlah pengarahan dari bidang penerbangan, panitia embarkasi, dan bidang kesehatan. Tak kalah penting di Asrama Haji mulai tahun ini jamaah juga mengikuti proses rekam biometrik.

“Rekam biometrik merupakan salah satu dari 10 inovasi yang dilakukan Kementerian Agama pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Jika di tahun-tahun sebelumnya para jamaah menjalani rekam biometrik di Arab Saudi, mulai tahun ini mereka menjalaninya di embarkasi masing-masing. Inovasi ini mengurangai beban jamaah saat tiba di Arab Saudi. Dengan begitu jamaah tinggal mengurus legalisasi stempel paspor,” jelas Fajri.

Dia menambahkan, upaya peningkatan pelayanan haji seperti rekam biometrik di embarkasi memiliki tujuan memangkas waktu antrean dan mengurangi kelelahan jamaah haji setibanya di Arab Saudi. Sebab, jamaah bisa kelelahan bila setiba di Saudi harus berkutat pada antrean untuk urusan verifikasi data diri yang memakan waktu lama.

Humas PPIH Embarkasi Palembang H Saefudin menambahkan, di kloter 1 sendiri terdapat delapan jamaah uzur yang mesti dibantu dengan kursi roda atau tongkat. Adapun jamaah termuda adalah Ridzky Perdana dari Lubuklinggau dengan usia 27 tahun, sementara jamaah tertua tercatat atas nama Sariyo Kromo dan Karminah dari OKUT dengan usia 90 tahun.

“Untuk rincian jamaah dengan status resiko tinggi (risti), kita masih menunggu hasil pemeriksaan tim kesehatan embarkasi,” tandasnya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here