Palembang, SumselSatu.com
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumsel menggelar aksi demo di halaman kantor DPRD Sumsel, Kamis (15/3/2018). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk aspirasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak dan impor beras yang membuat rakyat sengsara.
Aksi demo dimulai pukul 13.30-17.00 WIB. Massa pendemo tidak mau membubarkan diri dan memaksa masuk gedung DPRD Sumsel karena tidak ada satupun anggota DPRD Sumsel berada di tempat. Bahkan terjadi aksi dorong-mendorong antara massa dengan pihak kepolisian.
Karena massa aksi terus memaksa masuk gedung DPRD Sumsel, Kapoltabes Palembang langsung turun ke lapangan untuk mendinginkan suasana.
Koordinator BEM Sumsel Trisno mengatakan, hari ini sebanyak 600 mahasiswa yang tergabung dalam alinasi BEM Sumsel melakukan aksi demo di DPRD Sumsel. Pasalnya, saat ini ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, kelangkaan premium dan impor beras.
“Kami ingin menyampaikan tuntutan menolak kenaikan harga BBM dan impor beras. Tapi dari 75 anggota DPRD Sumsel tidak ada satupun ada ditempat. Kami menunggu dari siang tapi kami tidak direspon dengan baik,” ujarnya.
Trisno menjelaskan, sejauh ini belum ada kesepakatan yang jelas dengan DPRD Sumsel. “Sekwan belum bisa mengambil tindakan atas tuntutan kami. Hari Senin nanti, kami tidak mau lagi tidak ada lagi anggota DPRD tidak ada ditempat,” tegasnya.
Ketika disinggung aksi dorong-mendorong dengan aparat kepolisian, Trisno menuturkan, pihaknya mengapresiasi pengawalan polisi.
“Kami berharap bisa masuk ke dalam rumah rakyat. Tapi terjadi gesekan karena ada satu teman kami yang dipukul. Kami kecewa dan minta Kapolresta meminta maaf. Di mana cita-cita demokrasi,” paparnya.
Kapoltabes Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono menegaskan, tidak ada aksi anarkis. Karena saat ini anggota DPRD sedang reses. “Tidak ada aksi anarkis. Ini mau pesta demokrasi. Mau maksa masuk mau nemui siapa. Karena saat ini anggota DPRD tidak ada di dalam,” ucapnya.
Menurutnya, aparat kepolisian sudah bersusah payah menjaga keamanan dan ketertiban Kota Palembang. “Jangan mancing keributan. Tahun ini pesta demokrasi, ini wilayah saya. Jangan sampai bukan warga Kota Palembang mencoba mengganggu ketertiban dan keamanan Kota Palembang,” tegasnya.
Wahyu juga menghimbau anggotanya untuk tidak bergerak sendiri. “Tidak ada anggota Polres bergerak sendiri-sendiri tanpa instruksi dari saya. Negara ini negara kesatuan, mereka juga saudara kita juga,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Sumsel menyampaikan, aspirasi mahasiswa akan disampaikan kepada anggota DPRD Sumsel. “Tapi hari tidak ada satupun anggota DPRD. Jadi silahkan Senin nanti ketemu lagi di sini,” pungkasnya. #nti