Palembang, SumselSatu.com
Seluruh sarjana lulusan Politeknik Sriwijaya (Polsri) Palembang didorong untuk menguasai bahasa asing dan informasi teknologi (IT). Sebab, dua kemampuan itu sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan di era revolusi industri 4.0.
“Era revolusi industri, era big data, maupun era globalisasi teknologi informasi yang cepat, ketersediaan SDM yang unggul dalam bidang ilmu yang ditekuni menjadi kunci utama agar bisa bersaing,” ujar Direktur Polsri Palembang, Ahmad Taqwa, di sela kegiatan wisuda ke-36 Polsri di kampus Polsri, Bukit Besar, Palembang, Minggu (16/9/2018).
Menurut Ahmad Taqwa, era persaingan pasaran kerja atau usaha dalam era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dan penerapan enam organisasi perdagangan dunia internasional seperti organisasi perdagangan dunia/world trade organization (WTO), organisasi perdagangan bebas blok ASEAN/ASEAN free trade area (AFTA), forum kerjasama ekonomi negara-negara di kawasan Asia – Pasifik/Asian Pacific economic coorporation (APEC), organisasi negara-negara pengekspor minyak /organization of petroleum exportir countries (OPEC), organisasi untuk kerjasama dan pembangunan ekonomi/organization economic cooperation and development (OECD), dan perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara/north american free trade agreement (NAFTA) menjadi tantangan tambahan yang harus dihadapi alumni Polsri.
“Alumni kita ingatkan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keahlian agar dapat merebut peluang kerja dan usaha. Alumni harus tetap belajar tanpa mengenal tempat dan waktu,” katanya.
Pada wisuda ke-36 ini, Polsri melepas 1.832 sarjana baru. Mereka berasal dari program Diploma (D3) sebanyak 1.228 orang, Sarjana Terapan (D4) sebanyak 582 orang, Program Magister (S2) Terapan sebanyak 22 orang, dan 142 orang dari program Bidik Misi dari D3 dan S1. “Selain ditambah lulusan Diploma ISI (D2) sebanyak 248 orang,” ujar Ahmad Taqwa.
Dengan wisuda kali ini, total sarjana yang sudah dicetak Polsri sehak berdiri tahun 1982 berjumlah 29.413 orang. #nti