Satu Warga Sumsel Meninggal Akibat Penyakit Urine Tikus

LEPTOSPIROSIS---Selama bulan Mei 2024 tercatat sudah ada dua kasus leptospirosis. (FOTO: IST).

Palembang, SumselSatu.com

Berdasarkan catatan medis yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Mohammad Hoesin Palembang, selama bulan Mei 2024 tercatat sudah ada dua kasus leptospirosis atau penyakit yang ditularkan dari urine tikus, dengan satu di antaranya berujung pada kematian.

“Ada dua kasus leptospirosis, satu meninggal dunia. Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota lain belum melaporkan adanya kasus leptospirosis tambahan di wilayah mereka,” ujar Kepala Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Trisnawarman.

Dia mengatakan, Dinkes Sumsel berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah penyebaran penyakit leptospirosis. Langkah ini diambil setelah terdeteksinya satu kasus kematian yang terkait dengan penyakit yang ditularkan melalui urine tikus ini.

“Kami telah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap kejadian luar biasa (KLB) leptospirosis. Semua kabupaten dan kota diharapkan untuk melakukan langkah pencegahan yang lebih aktif, mengingat satu orang dilaporkan meninggal setelah terinfeksi,” ujar
Trisnawarman dilansir dari Antara.

Dia pun meminta agar semua daerah meningkatkan kewaspadaan, terutama di lokasi yang memiliki risiko tinggi terjadinya KLB leptospirosis. Wilayah yang sering mengalami banjir, area persawahan, permukiman kumuh, serta tempat-tempat dengan populasi tikus yang tinggi merupakan lingkungan yang sangat rawan terhadap penyebaran penyakit ini.

Dinkes Sumsel juga mengimbau kepada semua daerah untuk memperkuat sistem kewaspadaan dini, termasuk melakukan surveilans terkait leptospirosis pada manusia. Kegiatan pendeteksian dini serta langkah pencegahan di daerah berisiko sangatlah penting.

Trisnawarman menekankan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diterapkan secara konsisten. Hal ini termasuk menjaga makanan dan minuman dari akses hewan pengerat dan mendorong masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekitar, terutama di area publik seperti pasar, terminal, dan tempat rekreasi, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sebagai langkah tambahan, Dinkes mendorong masyarakat untuk memakai alas kaki atau sepatu boots saat beraktivitas di tempat yang berair, lumpur, atau genangan air yang kemungkinan terkontaminasi urine tikus. Selain itu, pengelolaan limbah rumah tangga yang benar dengan penyediaan dan penutupan tempat sampah secara rapat pun sangat dianjurkan.

Leptospirosis sendiri merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri dari Genus leptospira, yang memiliki spektrum penyakit yang luas dan dapat berakibat fatal. Penyakit ini ditularkan terutama melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi. Meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan tentang leptospirosis merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan masyarakat. #fly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here