Palembang, SumselSatu.com
Puluhan orang yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ADO) melakukan aksi di depan Kantor PT Gojek Indonesia (GI) di Jalan Basuki Rahmat, Kamis (23/3/2018). Dalam aksi tersebut ADO mengajukan tiga tuntutan.
Sekretaris ADO Sumsel Mawaldi mengatakan, tuntutan ADO yang pertama adalah segera meninjau kembali skema insentif saat ini yang memberatkan driver.
“Sebelumnya PT GI dan PT Grab menerapkan pemberian insentif dengan skema 3-10-13, kami mudah untuk mendapatkan poin itu. Tapi sejak bulan lalu diterapkan pemberian insentif dengan skema 6-14-18, poin sebanyak itu sulit kami dapatkan. Bahkan untuk mendapatkan 18 poin, kami kerja sampai jam 10 malam pun, belum tentu bisa mendapatkannya. Jadi kami minta skema pemberian insentif dikembalikan lagi ke skema lama,” ujarnya.
Mawaldi melanjutkan, tuntutan kedua adalah pihaknya meminta PT GI Palembang memberikan rasa aman kepada driver dengan cara meminta identitas penumpang seperti KTP saat mendaftar di akun aplikasi. Pasalnya, banyak kejahatan yang dilakukan penumpang.
“Tuntuan kami yang ketiga adalah memberikan santunan kepada keluarga driver Tri Widiantoro, yang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya,” katanya.
Jika tiga tuntutan itu tidak didengar, sambung Mawaldi, pihaknya akan melakukan aksi kembali.
“Kami akan mengajak massa lebih banyak lagi, kalau tuntutan kami tidak didengar,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Cabang PT GI Palembang Petrus menuturkan, tuntutan yang disampaikan para driver akan disampaikan ke pusat. “Aspirasi para driver akan kami teruskan ke pusat. Pada 2 April nanti akan ada jawaban atas apa yang menjadi tuntutan para driver,” pungkasnya. #nti